Pixel Codejatimnow.com

Kepala BNPT Sebut Penganut Paham Radikal Gencar Ciptakan Propaganda di Medsos

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar dalam silaturahmi dan dialog kebangsaan di Kota Batu (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar dalam silaturahmi dan dialog kebangsaan di Kota Batu (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

Kota Batu - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar silaturahmi dan dialog kebangsaan bersama forkopimda, tokoh masyarakat dan agama Kota Batu, Kamis (14/7/2022).

Silaturahmi dan dialog kebangsaan itu digelar dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme. Juga untuk merajut hubungan, silaturahmi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Acara yang digelar di Gedung Graha Pancasila Balaikota Among Tani Kota Batu itu dihadiri langsung oleh Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar.

"Harapannya dengan kegiatan ini masyarakat khususnya generasi muda bisa terhindar dari ideologi-ideologi berbahaya, terhindar dari bibit-bibit konflik yang dapat mengoyak keharmonisan kehidupan masyarakat yang selama ini terbina," papar Boy Rafli.

Baca juga:
Napiter di Lapas Tulungagung Ikrarkan Janji Setia NKRI usai Jalani Program BNPT

Menurut Boy Rafli, dialog ini bisa meningkatkan mitigasi dan kewaspadaan seluruh komponen masyarakat setempat, agar awas terhadap perkembangan paham radikal terorisme. Sekaligus meningkatkan partisipasi aktif masyarakat untuk mencegah tersebarnya paham tersebut.

"Cara satu-satunya yaitu memupuk semangat bersatu, semangat saling menghormati dan semangat toleransi. Karena Indonesia sebagai negara yang kaya keberagaman dapat terancam dengan radikal intoleran yang bahaya," tambah dia.

Baca juga:
Petugas Lapas Surabaya Raih Penghargaan dari BNPT

Apalagi saat ini kelompok-kelompok radikal intoleran yang tidak bertanggung jawab merasuki ruang dunia maya yang sedang digandrungi masyarakat zaman sekarang. Rata-rata propaganda mereka banyak di media sosial.

"Jadi perlu bijak dalam menggunakannya. Kita bimbing dan berikan literasi serta edukasi karena isinya tidak semuanya positif. Kepada tokoh agama dan pimpinan pesantren kita imbau agar kita dapat membentuk generasi yang berakhlak unggul dan cinta tanah air. Karena cinta kepada negeri merupakan sebagian dari iman," tegasnya.