Pixel Codejatimnow.com

Guru SDN di Jombang Ini Harus Mengajar 2 Kelas Beda Tingkat Secara Bersamaan

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Elok Aprianto
Satu ruangan yang digunakan untuk kegiatan belajar siswa kelas 1 dan kelas 2 di SDN Ngrimbi 2, Kecamatan Bareng.(Foto: Elok Aprianto)
Satu ruangan yang digunakan untuk kegiatan belajar siswa kelas 1 dan kelas 2 di SDN Ngrimbi 2, Kecamatan Bareng.(Foto: Elok Aprianto)

Jombang - Prihatin jika melihat kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngrimbi 2 di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Bagaimana tidak, di sekolah milik pemerintah ini siswa beda tingkat harus berbagi ruang saat proses pembelajaran. Bahkan para siswa juga harus berbagi ruang dengan guru. Hal ini dikarenakan sekolah memiliki keterbatasan ruangan dan tenaga pengajar. Kondisi ini tengah berlangsung selama belasan tahun lamanya.

Ajaran baru tahun ini, SDN Ngrimbi 2 mendapatkan 4 siswa kelas 1 hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Padahal pagu yang ditentukan adalah 28 siswa baru per kelas. Kondisi ini dipengaruhi anak usia belajar di kawasan sekolah, yaitu Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Bareng, sangatlah sedikit. Selain itu, lokasi sekolah cukup terpencil di kawasan perbukitan hutan jati.

"Karena memang di sini penduduknya jarang. Secara geografis di sini perbatasan dengan Kecamatan Wonosalam yang penduduknya juga jarang. Tahun ini, kelas 1 dapat 4 siswa. Kalau tahun sebelumnya ada 10 siswa. Ini bukan karena sesuatu hal. Tapi kondisi usia belajar untuk kelas 1 generasi yang sekarang adanya segitu," ungkap Kepala SDN Ngrimbi 2 Turyanti, Senin (18/7/2022).

Di SDN Ngrimbi 2, total ada 37 murid yang menimba ilmu. Mereka pun harus rela berbagi ruang kelas. Seperti siswa kelas 1 yang jumlahnya 4 anak. Mereka harus berbagi ruang kelas dengan 10 siswa kelas 2. Selain itu, 5 murid kelas 4 juga harus berbagi ruangan dengan murid kelas 5 yang memiliki 5 anak.

Sedangkan 5 murid kelas 6 juga terpaksa berbagi ruangan dengan ruang kepala sekolah. Untuk kelas 3 yang berjumlah 8 anak, mereka lebih beruntung karena tidak berbagai dengan kelas lainnya.

Baca juga:
Sejak Ditutup, SDN 6 Cluring Banyuwangi Tampak Menyeramkan

"Kondisi berbagi kelas di sini memang salah satunya ruangan yang terbatas," ujarnya.

Turyanti merinci, SDN Ngrimbi 2 hanya memiliki 4 guru kelas dan 2 pembimbing. Jadi 1 guru kerap kali bertugas mengajar untuk 2 kelas secara bersamaan. Seperti mengajar untuk kelas 1 dan 2 yang berbagi ruangan. Meski demikian, Turyanti mengaku tidak menganggu jalannya kegiatan belajar mengajar siswanya.

"Kalau kegiatan sehari-hari jangan sampai mengganggu. Bapak gurunya di sini sudah berpengalaman. Jadi tetap anak-anak harus menerima target dari capaian belajar yang sudah ditentukan," bebernya.

Baca juga:
Gedung SDN 2 Porwosari Ponorogo Juga Rusak, Begini Kondisinya

Ia berharap kondisi ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Setidaknya ada penambahan ruang kelas dan guru dari pemerintah untuk menunjang proses belajar mengajar.

"Harapannya pertama paling tidak ditambah gurunya. Kalau ditambah dari honorer, di sini terus terang tidak mampu dana BOS-nya. Jadi kami berharap yang dari pemerintah, yang negeri atau P3K dan sebagainya," pungkasnya.