Pixel Codejatimnow.com

Aksi Anarkis Teror Desa di Jember, Rumah Dirusak Kendaraan Dibakar

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Dwi Kuntarto Aji
Perusakan dan pembakaran yang terjadi di Desa Mulyorejo, Jember. (Foto : Whatsapp grup)
Perusakan dan pembakaran yang terjadi di Desa Mulyorejo, Jember. (Foto : Whatsapp grup)

Jember - Terjadi aksi perusakan dan pembakaran di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Peristiwa ini juga sempat viral di media sosial.

Terungkap bahwa ada penjarahan oleh pelaku. Bahkan bangunan sekolah dan pos kamling yang juga menjadi ikut jadi sasaran. 

Menurut Kapolsek Silo AKP Suhartanto peristiwa ini sudah terjadi tiga kali, yakni  pada 3 Juli lalu, disusul aksi massa pada 30 Juli dan terbaru pada Rabu (3/8/2022) kemarin.

Total  ada tiga mobil dibakar, 25 unit sepeda motor dibakar, satu mobil dan satu truk dirusak, satu genset serta dua poskamling dibakar dan satu gedung sekolah rusak ringan. Tak hanya itu, hasil pendataan yang dilakukan polisi, uang sebanyak Rp265 juta hilang. 

"Peristiwa ini juga menyebabkan tiga warga terluka,” ujarnya. Kamis (4/8/2022). 

Dalam aksi ini pelaku yang diduga  berada di wilayah perbatasan Jember-Banyuwangi itu menyasar tiga dusun berbeda di Desa Mulyorejo. Yakni, Dusun Patung Rejo, Dusun Baban Timur, serta Dusun Dampik Rejo.

Ia melanjutkan , saat ini pihaknya masih mendalami kejadian tersebut. 

Baca juga:
PBNU Kecam Penyerangan Kantor PCNU Lamongan: Harus Diusut Tuntas!

"Kami masih dalami kejadian tersebut, apa  murni disebabkan aksi perampokan seperti kabar sebelumnya, atau justru ada sebab lain," jelasnya. 

Ia juga mengatakan, menurut warga bahwa saat kejadian tiba-tiba masa datang berkelompok dengan mengendarai sepeda motor. 

"Menurut warga yang kami mintai keterangan datang berkelompok dan begitu mencekam, hingga masyarakat takut keluar rumah," pungkasnya.

Baca juga:
Usut Kasus Penyerangan Kantor PCNU Lamongan, Polisi Sisir CCTV

Hari ini, rencananya Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo turun ke lokasi untuk memberi atensi kasus ini.

Ia juga mengatakan, menurut warga bahwa saat kejadian  datang berkelompok dengan mengendarai sepeda motor. Suasana pun begitu mencekam, hingga masyarakat takut keluar rumah.