Pixel Code jatimnow.com

Asrorun Niam: Pemuda Jangkar Persatuan dan Keadaban dalam Kebhinekaan

Editor : Zaki Zubaidi  
Asrorun Niam dalam penutupan acara Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) 2022 di Distrik Sidey Manokwari Papua Barat.  (Foto:  Asrorun Niam for jatimnow.com)
Asrorun Niam dalam penutupan acara Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) 2022 di Distrik Sidey Manokwari Papua Barat. (Foto: Asrorun Niam for jatimnow.com)

jatimnow.com - Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Soleh menyatakan anak-anak muda perlu diberikan pengalaman secara langsung untuk memahami, menyaksikan, dan merasakan keragaman bangsa. Dengan komitmen untuk mencari sebanyak mungkin titik temu dalam berbagai perbedaan tersebut, sehingga keragaman menjadi kekuatan.

"Hal ini mengingat anak muda sebagai jangkar persatuan dan kebersamaan di tengah kebhinekaan kita. Dengan merasakan secara langsung, akan muncul saling respek dan saling memahami antara satu dengan yang lain dngan mengedepankan semangat kebersamaan. Bukan menonjolkan perbedaan dan menjadikannya sebagai sarana untuk memisahkan dan memecah belah. Di sinilah salah satu tujuan dari inisiasi kegiatan ini," ujar Niam dalam penutupan acara Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) 2022 di Distrik Sidey Manokwari Papua Barat, Jumat sore (4/8/2022) dalam siaran persnya.

Lebih lanjut Niam menyatakan, kegiatan PPAP ini merupakan salah satu kegiatan rintisan atau pilot project untuk membangun karakter kebangsaan kaum muda. Dengan pendekatan partisipatori, memberi kesempatan anak-anak muda dari seluruh Indonesia berkumpul dan membangun kolaborasi untuk project bersama. Merasakan hingga muncul respek dan saling menghargai perbedaan, dengan senantiasa berkomitmen pada nilai luhur ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, kebangsaan, keadaban dan keadilan sosial.

Niam mencontohkan, fenomena Citayam Fashion Week misalnya yang perlu diapresiasi sebagai bentuk kreatifitas anak muda dalam mengartikulasikan minat dan bakatnya. Tetapi pada saat yang sama kreatifitas itu harus dilindungi dari adanya penumpang gelap yang membajak kreatifitas tersebut dan mengotorinya dengan aktifitas yang bertentangan dengan norma nilai keadaban kita sebagai bangsa, seperti kampanye homoseksual dan sejenisnya.

"Kreatifitas anak muda harus difasilitasi dalam bingkai keadaban dan nilai-nilai luhur kebangsaan. Di sinilah pentingnya negara hadir, salah satunya melalui PPAP ini," ujar akademisi UIN Jakarta ini.

Dalam forum penutupan, tergambar suasana haru saat perwakilan orang tua asuh dari peserta PPAP memberikan sambutan testimoni. Mama Komsiyah, ibu asuh peserta PPAP dari Aceh dengan terisak menyampaikan kebanggaannya menjadi ibu dari anak muda dari Aceh, dengan berbagai kehebatannya.

Baca juga:
MUI Minta Mayarakat Kedepankan Toleransi Soal Penetapan 1 Syawal

"Meski hanya sebulan, saya merasakan ada kedekatan yang luar biasa, anak-anak muda dari 34 provinsi berkumpul dengan suasana bahagia menjadi bagian keluarga. Sungguh saya bangga, seperti anak sendiri. Tapi saya juga sedih mengapa hari satu bulan saja, dan hari ini saya harus berpisah", ujar Mama Komsiyah yang kesehariannya berperan sebagai petugas memandikan jenazah wanita di distrik Sidey.

Dalam kesempatan itu Bupati Manokwari menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kemenpora memolih Manokwari sebagai tuan rumah pelaksanaan PPAP dan berharap agar kegiatan ini terus dilaksanakan. Hal yang sama disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Papua Barat Hans Lodewik Mandacan saat menyampaikan sambutan penutupan.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Deputi yang mempercayai Papua Barat sebagai tuan rumah. Kami merasa terhormat, karena ini sebagai tuan rumah untuk kegiatan pertama yang diinisiasi oleh Pak Deputi. Kami melihat kegiatan ini sangat baik untuk membangun karakter kebangsaan anak muda kita, dan Papua Barat merekomendasikan agar kegiatan ini menjadi kegiatan rutin tahunan", ujar Hans seraya menyampaikan salam Penjabat Gubernur yang pada saat sama sedang bertugas di Sorong.

Baca juga:
Takziyah Prof KH Ali Yafie, Sosok Ulama Tradisionalis yang Inklusif-Modern

Hadir dalam penutupan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Barat Hans Lodewik Mandacan, Wakil Bupati Manokwari Edi Budoyo, Ketua MUI Provinsi Papua Barat Ahmad Nausrau, Kepala Distrik Sidey Mirdan Daeng Husen, Kepala Balai POM Papua Barat, para orang tua asuh, dan pegiat literasi serta perwakilan pemuda di Papua Barat.

Kegiatan ini dilaksanakan selama sebulan penuh, dengan berbagai aktifitas soal kemasyarakatan yang membaur dengan warga. Kegiatan PPAP ini di samping membangun karakter kebangsaan, juga  menumbuhkan jiwa kepeloporan, kesukarelawanan serta kepemimpinan pemuda dalam kegiatan nyata. Saat penutupan kegiatan, juga dilaksanakan peresmian Rumah Baca Sidey yang dipelopori peserta PPAP, juga pendampingan pencegahan stunting dengan pembentukan tim khusus, serta rintisan kewirausahaan pemuda bidang kriya dan kuliner.

Kegiatan ini secara resmi ditutup oleh Deputi Pengembangan Pemuda. Usai penutupan, saat ramah tamah, buliran air mata haru menghiasi perpisahan, baik antar peserta maupun dengan warga yang selama sebulan sudah menyatu bak saudara, menguatkan semboyan PPAP Papua Barat 2022, Kitorang Basodara.