Sidoarjo - Kasus penembakan yang menewaskan Sabar (37), juragan rongsokan di Kabupaten Sidoarjo, sudah berjalan sekitar 40 hari lebih. Namun hingga kini masih menyisakan misteri.
Ada beberapa misteri di kasus penembakan juragan rongsokan tersebut. Diantaranya, polisi belum menjelaskan secara detail senjata api (senpi) yang digunakan eksekutor untuk menembak Sabar juragan rongsokan itu hingga tewas.
Misteri lainnya, Satreskrim Polresta Sidoarjo juga belum menangkap otak pelaku penembakan.
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Oscar Stefanus saat dikonfirmasi jatimnow.com tentang eksekutor yang masih 'bebas' mengatakan, pihaknya masih terus berupaya mengejar otak pembunuhan juragan rongsokan.
"Belum, masih diupayakan," ujar AKP Oscar.
Satreskrim Polresta Sidoarjo masih belum menjelaskan secara detail senjata api (senpi) yang dipakai oleh eksekutor.
Oscar juga tidak menjelaskan kendala apa yang dihadapi penyidik, sehingga masih kesulitan untuk menangkap otak kasus penembakan juragan rongsokan Sabar.
Baca juga:
Juragan Rongsokan Sidoarjo Tewas Ditembak, Istri Desak Polisi Tangkap Dalangnya
"Sedang kita kejar," ujarnya.
Polisi memang sudah menangkap Jo terduga pelaku yang berperan sebagai eksekutor penembak juragan rongsokan. Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa senjata api atau senpi kaliber 45 dan senpi itu sudah dikirimkan ke Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya di Polda Jatim.
Namun, hingga 40 hari lebih pascakasus penembakan, polisi belum menjelaskan secara detail hasil uji laboratorium forensik (Labfor) tentang senpi jenis apa yang digunakan untuk menghabisi juragan rongsokan di Sidoarjo itu.
Baca juga:
Dalang Penembakan Juragan Rongsokan di Sidoarjo Dikabarkan Tertangkap, Faktanya?
AKP Oscar Stefanus masih belum merespons tentang hasil Labfor senpi yang digunakan pelaku untuk mengeksekusi Sabar juragan rongsokan di Sidoarjo.
Diberitakan sebelumnya, Moh Sabar (37) juragan rongsokan di Candi, Kabupaten Sidoarjo, tewas karena ditembak.
Penembakan itu dilakukan terduga pelaku Jo, sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu(29/6/2022) di bawah Flyover Candi. Korban mengalami luka tembak di bagian lengan kiri dan leher kiri hingga meninggal dunia setelah beberapa hari mendapat perawatan di rumah sakit.