Pixel Codejatimnow.com

Santri Ponpes Darussalam Gontor Tewas Diduga Dianiaya, Polisi Periksa 11 Saksi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Satreskrim Polres Ponorogo sudah memeriksa 11 saksi terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap AM, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor hingga tewas.

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo menyebut, 11 saksi itu adalah 4 dokter, 2 staf IGD, 2 santri dan 3 ustaz. Untuk staf IGD dan dokter adalah saksi tambahan yang dimintai keterangan.

"Empat dokter itu berasal dari puskesmas maupun rumah sakit milik Gontor. Mereka ini yang menerima korban saat datang ke rumah sakit. Mereka telah memberikan keterangan. Nanti bisa saja ada tambahan," jelas Catur, Selasa (6/9/2022).

Sebelumnya Juru Bicara Ponpes Modern Darussalam Gontor, Ustaz Noor Syahid menyebut bahwa penganiaya santri AM hingga tewas sudah ditindak tegas.

Menurutnya, internal ponpes memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan AM tewas. Menyikapi hal itu, pihak ponpes langsung bertindak cepat dengan menindak santri yang terlibat.

"Kami keluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orangtua mereka masing-masing. Pada prinsipnya kami tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya," jelas Ustaz Noor Syahid, Senin (5/9/2022).

Baca juga:
Sidang Perdana Penganiayaan Santri di Kediri, Pengacara: Beberapa Dakwaan Tak Sesuai

Meski begitu, lanjutnya, pihak ponpes siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa itu.

Ustaz Noor Syahid juga menyampaikan permohonan maaf pesantren terhadap keluarga almarhum.

"Kami memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan," ungkapnya.

Baca juga:
Rekonstruksi Tewasnya Santri Banyuwangi di Ponpes Kediri, Korban Dianiaya 3 Hari

Dia mengaku jika pihak pesantren sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada tewasnya almarhum. Dan sebagai pesantren yang fokus terhadap pendidikan karakter anak, dia berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.