Pixel Code jatimnow.com

Pamit Ikut Ujian Kenaikan Tingkat, Pesilat di Sidoarjo Meregang Nyawa

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Zainul Fajar
Makam Alif Risky. (Foto: Keluarga Alif for jatimnow.com)
Makam Alif Risky. (Foto: Keluarga Alif for jatimnow.com)

Sidoarjo - Nasib nahas menimpa Alif Risky Al Masih (17). Pemuda asal Pucang, Sidoarjo tersebut harus meregang nyawa usai mengikuti ujian kenaikan tingkat yang digelar oleh perguruan silat yang diikutinya.

Dedik, ayah dari Alif menjelaskan, bahwa semula pada Minggu (11/9) pagi sekira pukul 06.00 WIB, Alif berpamitan untuk mengikuti tes kenaikan tingkat di perguruan silatnya.

Tak ada angin dan hujan, siang harinya ia didatangi pelatih dari perguruan anaknya yang mengatakan bahwa anaknya pingsan dan sudah dibawa ke rumah sakit.

"Pelatihnya itu ke sini ngasih kabar kalau Alif pingsan. Pas ke sini saya sempat ditanyai apakah Alif punya riwayat sesak nafas dan asma, lalu saya bilang kalau anak saya ndak punya riwayat penyakit itu," ujar Dedik.

Setelah itu, pelatih korban dan orang tuanya bergegas menuju RSUD Sidoarjo untuk melihat kondisi Alif yang telah berada di UGD.

Sesampainya di sana, Dedik terkejut melihat anaknya yang telah terbaring tak berdaya. Ia menjelaskan bahwa kondisi anaknya saat itu sudah terpasang infus dan beberapa alat yang menancap.

Rasa curiga dan janggal melabuhi hati Dedik ketika hidung Alif juga mengeluarkan darah.

"Ini pasti ada apa-apanya. Ini enggak pingsan, tapi sudah koma," imbuhnya.

Saat itu, ia kembali menanyakan kepada pihak pelatih perguruan silat terkait kronologi yang sebenarnya, namun pelatih tetap bersikukuh mengatakan jika Alif kelelahan saat berlari.

Baca juga:
Khofifah - Emil Temui Tokoh Silat se-Mataraman di Tulungagung, Ini yang Dibahas

"Semakin sore anak saya semakin drop. Saya berfirasat jika anak saya enggak tertolong," katanya.

Satu-satunya informasi valid yang didapat oleh Dedik terhadap anaknya adalah melalui tim medis yang mengatakan bahwa anak sulungnya tersebut mengalami penyumbayan pada saluran pernafasan, sehingga harus dipompa keluar.

Lebih lanjut, Dedik menambahkan saat kejadian, terdapat adanya kontak fisik. Kontak fisik itu diterima anaknya usai berlari dan mendapat tendangan serta pukulan ke tubuh anaknya.

"Sekitar pukul 18.00 WIB anak saya dinyatakan meninggal dunia," kata Dedik.

Korban akhirnya dimakamkan Senin (12/9) sekitar pukul 07.00 WIB. Atas kejadian tersebut, Dedik melaporkannya ke Polresta Sidoarjo. Dedik mengatakan, korban baru tiga bulan mengikuti silat.

Baca juga:
Pesilat Jatim Zein Fauzi Menang Telak di Pertandingan Pertama PON XXI 2024

"Kebetulan kemarin itu latihannya gabungan. Dari beberapa ranting," ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Oscaar Stefanus Setja belum menjawab konfirmasi.

Sementara Kasihumas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono meminta waktu terkait kejadian tersebut.

"Mohon waktu ya," tutupnya.

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya
Olah Raga

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya

Pelatih Persebaya Paul Munster mengakui, ini memang bukan pertandingan yang mudah. Tetapi ada kunci yang membuat Persebaya berhasil meraih kemenangan.