Pixel Codejatimnow.com

BLT BBM Dirasa Tak Merata, Warga Miskin di Jombang Kecewa

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Pembagian BLT BBM di Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Jombang.(Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Pembagian BLT BBM di Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Jombang.(Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Ratusan warga miskin di Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, menerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM. Namun, bantuan sosial (Bansos) tersebut masih tidak merata. Masih ada warga miskin yang belum menerima bantuan tersebut.

Dari data yang dihimpun, warga miskin yang menjadi penerima BLT BBM dari pemerintah itu, adalah ibu-ibu rumah tangga yang terdampak dari naiknya harga BBM bersubsidi.

BLT BBM ini dikucurkan oleh pemerintah melalui pertugas kantor Pos Jombang. Setiap ibu rumah tangga itu menerima BLT BBM sebesar Rp150 ribu selama dua bulan yang totalnya Rp300 ribu.

Warga miskin yang tidak dapat bantuan, salah satunya adalah Nyono (57) yang bekerja sebagai buruh tani.

"Karena tidak dapat undangan ya gak ke kantor Desa (mengambil BLT BBM), kalau dapat undangan ya ke balai desa," ungkap Nyono, Rabu (14/9/2022).

Meski demikian Nyono mengaku pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, namun untuk BLT BBM ia tak mendapatkan.

Baca juga:
Tak Dapat BLT BBM, Warga Miskin di Jombang Terima Bantuan Sembako dari Desa

"Sebelumnya dapat, sekarang tidak dapat. Ya ngga tahu ya tidak dapat undangan," tegasnya.

Ia berharap pada pemerintah agar mendapatkan bantuan tersebut.

Sementara itu, Camat Mojoagung, Muchtar menjelaskan di wilayahnya ada sekitar 5.000 lebih warga miskin yang mendapatkan BLT BBM dari pemerintah.

Baca juga:
Forum Ojol Temui Ketua DPRD Surabaya Bahas Pencairan BLT BBM oleh Pemkot

"Ini seperti kita ketahui bersama ini adalah dampak kenaikan BBM. Yang jelas KPM penerima BPNT adalah data dari Kemensos turun ke Kantor Pos, terus didistribusikan," ungkap Camat.

Untuk warga miskin yang belum mendapatkan bantuan, pihak kecamatan mengimbau agar warga segera melapor ke pihak pemerintah desa setempat, agar didata dan diusulkan menjadi penerima bantuan program pemerintah bulan depan.

"Mekanisme sama tetap pengajuan ke desa dilanjutkan Dinas Sosial selanjutnya diverifikasi dikirim ke Kemensos. Prosedurnya seperti itu," ujar dia.