Pixel Codejatimnow.com

Bupati Trenggalek Dukung Langkah Gubernur Jatim Kendalikan Inflasi

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Bramanta Pamungkas
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat mengikuti kegiatan di Surabaya.(Foto: Diskominfo Trenggalek)
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat mengikuti kegiatan di Surabaya.(Foto: Diskominfo Trenggalek)

Surabaya - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menghadiri launching rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur. Dalam kegiatan tersebut, Mas Ipin menegaskan mendukung langkah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang melaunching program pengendalian inflasi dampak kenaikan harga BBM.

Menurut Mas Ipin, penyesuaian harga BBM yang terjadi saat ini bisa menurunkan daya beli masyarakat. Hal tersebut bisa berpengaruh terhadap perekonomian. Sehingga dalam kegiatan itu, Mas Ipin menganggap langkah yang dilakukan Gubernur Jatim selain tepat juga dapat ditiru pemerintah daerah lainnya, termasuk Trenggalek.

"Selain rangkaian hari jadi, ibu gubernur juga melaunching semua program untuk pengendalian inflasi akibat penyesuaian harga BBM. Ini sangat baik menurut saya dan bisa ditiru seluruh kabupaten, termasuk Kabupaten Trenggalek," ujarnya, Jumat (16/09/2022).

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sendiri dalam kegiatan ini berharap sinergitas semua elemen yang ada untuk saling mendukung dan menguatkan dalam menghadapi krisis ekonomi global.

Baca juga:
1 Guru PPPK Trenggalek Tak Diperpanjang Kontraknya karena Tindakan Indispliner

"Kami ingin membangun komitmen dan inovasi bersama untuk bisa menyederhanakan pengendalian inflasi dalam berbagai bentuk bantalan ekonomi dan bantalan sosial dan berbagai hal yang bisa membangun semangat kita untuk bisa mewujudkan optimisme Jatim bangkit," tuturnya.

Khofifah berharap semua lapisan melakukan langkah-langkah strategis karena ada kekhawatiran penyesuaian harga di beberapa daerah bisa mempengaruhi daya beli masyarakat.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Serahkan SK Pensiun 85 PNS

"Kalau daya beli turun, masalah kemiskinan potensial bisa bertambah. Untuk menjaga daya beli masyarakat perlu memberikan bantalan-bantalan ekonomi dan bantalan sosial," pungkasnya.