Pixel Codejatimnow.com

Kesaksian Warga saat Rombongan Pesilat Lakukan Penyerangan di Kabuh, Jombang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Elok Aprianto
Warga di Kabuh, Jombang yang terluka akibat ulah para pendekar silat (Foto: Tangkapan layar video yang diunggah akun Facebook Wxxxx)
Warga di Kabuh, Jombang yang terluka akibat ulah para pendekar silat (Foto: Tangkapan layar video yang diunggah akun Facebook Wxxxx)

Jombang - Sebelum menyerang warga, rombongan pendekar silat sempat mengumpat di depan warung milik Slamet di Desa Kauman, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

Kepala Desa Kauman, Rianto menjelaskan, berdasarkan laporan dari warga maupun keluarga korban Slamet, peristiwa bermula saat rombongan pesilat melintas di wilayah itu.

Rianto mengaku jika para pesilat yang tengah berkonvoi itu dari wilayah Kabuh. Beberapa bahkan warga di sekitar desanya. Mereka hendak menonton hiburan di wilayah Kecamatan Kudu.

"Dari lokalan sini saja. Waktu berangkat ke arah Kudu, mereka melintas di depan warung Pak Slamet ini. Kemudian mengumpat-umpat tanpa alasan yang jelas, tapi tidak dihiraukan oleh korban," ungkap Rianto, Senin (26/9/2022).

Setelah melihat hiburan di wilayah Kudu, rombongan pesilat itu kembali melintas di depan warung Slamet.

"Waktu itu Pak Slamet sudah mau menutup warung, tapi pesilat ini datang dan langsung menyerang Pak Slamet, istri dan anaknya juga Hengki yang ada di situ," bebernya.

Baca juga:
Oknum Pendekar Perguruan Silat Bikin Onar, Bocah SD Tewas di Sungai

Menjadi sasaran para pesilat, Slamet berupaya melarikan diri ke lahan tembakau. Namun, 6 pesilat mengejarnya. Slamet akhirnya terjatuh di lubang tempat penyimpanan air di sawah, hingga akhirnya dihajar.

"Sementara anak korban yang perempuan itu dilempar pakai batu hingga pingsan. Istri korban dipukul pakai bambu. Yang warga satunya itu juga diserang dan dipukuli, mereka kalah jumlah," paparnya.

Rianto menjelaskan, warga yang mengetahui hal tersebut langsung berlari dan membunyikan kentongan. Sehingga warga Desa Kauman keluar rumah untuk menolong korban.

Baca juga:
Kembali Berulah di Tulungagung, Tiga Pesilat Diringkus

"Pendekar itu akhirnya melarikan diri setelah sejumlah warga desa berupaya mengejar mereka," tegasnya.

Akibat penyerangan itu, luka paling parah dialami Slamet. Dia menderita luka robek pada kepala kiri dan belakang serta robek pada punggung diduga akibat sabetan senjata tajam. Dan anak istrinya luka memar. Hengki, menderita luka robek pada pelipis kiri.

"Pak Slamet sempat dilarikan ke Puskesmas Tapen. Namun sekarang sudah dirujuk ke RSUD Ngimbang," tandasnya.