jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) terus berupaya mewujudkan Surabaya Kota Perdagangan dan Jasa berkelas dunia.
Untuk mencapai tujuan itu, maka Pemkot Surabaya menggandeng beberapa stakeholder untuk menampung ide-ide strategis dalam meningkatkan dan mengembangkan investasi di Kota Surabaya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Surabaya Nanis Chairani mengatakan tren investasi di Surabaya terus meningkat.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan pada tahun 2018 sebesar Rp 42,77 triliun. Pada enam bulan pertama ini sudah terlampaui, dengan capaian angka Rp 37,03 triliun.
“Tentunya kita terus ingin meningkat. Karena persaingan kita saat ini bukan hanya regional namun juga sudah meliputi global,” kata dia, dalam acara penyelenggaraan koordinasi promosi investasi bertempat di Diamond Meeting Room, Grand City Mall Surabaya, Kamis, (26/07/18).
Menurut Nanis, investasi pada sektor industri makanan dan UKM mendapat kontribusi yang cukup besar. Selain itu, pada sektor industri jasa, seperti perhotelan dan restoran juga masih menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.
Apalagi, Surabaya telah mendapat penghargaan kota pariwisata terbaik di Indonesia. “Hal ini pastinya menjadi daya tarik lagi bagi investor untuk bisa masuk ke Kota Surabaya,” jelasnya.
Nanis menjelaskan, meskipun Kota Surabaya tidak mempunyai potensi wisata alam, namun Pemkot Surabaya terus berupaya untuk menarik investor. Tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri. Salah satu caranya dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur.
“Kita mempercantik kota ini itu salah satu daya tarik. Pastinya mereka (investor) akan melihat sesuatu yang berbeda,” ujar mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya ini.
Nanis menargetkan, tahun 2019 investasi di Kota Surabaya diharapkan mampu meningkat sebesar 5%. Bahkan, diharapkan bisa mencapai pada kisaran 20% dari RPJMD yang sudah ditetapkan.
Baca juga:
ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran
“Kalau dihitung pada semester I sekarang saja, dari 42,77 triliun sudah mencapai 37,03 triliun. Insya Allah di akhir tahun ini bisa mencapai sebesar 20%,” jelasnya.
Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (DEPARI) Jatim Yusak Anshori mengatakan potensi investasi di Surabaya sangat tinggi. Beberapa faktor pun tidak luput menjadi pengaruh peningkatan investasi di Surabaya.
Salah satunya dipengaruhi oleh perijinan yang kian mudah dengan adanya Surabaya Single Window (SSW), kebijakan-kebijakan Pemkot Surabaya dalam investasi, serta pengaruh kepala daerah juga menjadi daya tarik sendiri bagi para investor.
“Di Surabaya saya kira beliau (Wali Kota Risma) sering turun ke bawah. Berbagai kebijakannya itu bisa mampu meningkatkan investasi sebesar 20%,” kata dia.
Yusak mengungkapkan, ada beberapa indikator lain yang menjadikan Surabaya layak menjadi tujuan para investor. Diantaranya yakni, kebutuhan pangsa pasar di Surabaya yang cukup besar, mencapai angka 3,2 juta.
Baca juga:
Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia
Kedua, akses masuk Surabaya dinilai begitu mudah. Dan ketiga, lokasi Surabaya yang begitu ideal. “Berbagai pertimbangan itu menjadikan Kota Surabaya layak menjadi salah satu kota para investor,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Promosi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur Isnugroho Sulistyono menambahkan saat ini investasi yang paling menonjol di Surabaya terdapat pada sektor jasa, baik perdagangan maupun jasa industri.
Menurutnya, penempatan zonasi wilayah perlu dilakukan demi meningkatkan investasi di Surabaya.“Dengan dibarengi penempatan zonasi daerah, saya kira Kota Surabaya menjadi suatu hal yang luar biasa untuk investasi,” terangnya.
Penulis/editor: Arif Ardianto
URL : https://jatimnow.com/baca-5054-tingkatkan-investasi-pemkot-surabaya-gandeng-berbagai-stakeholder