jatimnow.com - Keluarga almarhum Irsyad Al Juned (17), warga Jombang salah satu korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang mendapat tawaran jadi anggota Polri.
Adalah adik korban bernama Ahmad Yazid Novel Al Bustomi (15), yang mendapat tawaran itu. Hal itu disampaikan Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat.
Selain menyampaikan tawaran dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kapolres juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban di rumah duka Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Rabu (5/10/2022).
Nurhidayat menjelaskan, kedatangannya ke rumah duka almarhum Irsyad merupakan perintah dari Kapolri dan Kapolda Jatim.
"Bapak Kapolri maupun Bapak Kapolda Jatim mengucapkan duka yang mendalam dan berempati atas musibah yang tidak diharapkan semua pihak," ungkapnya.
"Alhamdulillah kami sudah bertemu dengan beliau dan kami berusaha menguatkan bahwa musibah atau peristiwa ini merupakan ketetapan. Alhamdulillah beliau juga sudah menyadari bahwa ini sudah menjadi takdir," sambung Nurhidayat.
Baca juga:
Arema FC Serahkan Bantuan pada Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Dia berharap peristiwa serupa tidak terulang lagi di Indonesia.
"Pak Kapolri menyampaikan memang yang diutamakan adalah untuk pendaftaran yang tahun ini. Nah, adik ini kan masih kelar 3 SMP. Terkait itu sudah kami laporkan dan ini masih menjadi bahan pertimbangan polda. Nanti akan kita sampaikan informasi pada pihak keluarga," papar dia.
Sementara Mochammad Arif Junaedi, ayah almarhum Irsyad mengucapkan terimakasih pada Kapolri dan Kapolda Jatim.
Baca juga:
Suami-Anak Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Elmiati: Saya Iklas, Percaya Putusan
"Kita ikhlas karena ini insiden yang tidak diinginkan. Dan semestinya kita menerima dengan rasa tulus," tutur Arif.
Terkait tawaran Kapolri pada adik almarhum Irsyad tersebut, Arif akan mengikuti arahan dari Polri.
"Mudah-mudahan saya bisa menyiapkan semampu mungkin, dan kita ke depannya cuma mematuhi saja," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-50729-keluarga-korban-tragedi-kanjuruhan-asal-jombang-ditawari-jadi-polisi