Pixel Codejatimnow.com

Dukung Pelaksanaan KTT G20 di Bali, Patriot Garuda Nusantara Gelar Aksi Damai

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Zain Ahmad
Organisasi masyarakat Patriot Garuda Nusantara Jawa Timur saat menggelar aksi damai di depan KBS dukung G20 di Bali.(Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Organisasi masyarakat Patriot Garuda Nusantara Jawa Timur saat menggelar aksi damai di depan KBS dukung G20 di Bali.(Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

jatimnow.com - Puluhan orang dari organisasi masyarakat (ormas) Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Timur menggelar aksi damai di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Rabu (26/10/2022). Aksi digelar untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15 November 2022.

Ketua PGN Jawa Timur Purba Laksana Siswanto mengatakan, dukungan terhadap G20 yang digelar di Bali bukan tanpa alasan. Menurutnya, G20 bisa secara otomatis menumbuhkan perekonomian di Pulau Dewata setelah pandemi Covid-19.

"Bentuk dukungan kami yakni menjaga dan mengawal serta memberikan edukasi kepada masyarakat di Jawa Timur untuk bersama-sama bahu-membahu untuk suksesnya G20 yang diadakan Presiden Jokowi," ungkap Purba kepada wartawan usai menggelar aksi.

Sementara dalam aksi damai, puluhan peserta terlihat mengenakan pakaian adat Bali. Hal itu bertujuan menghargai adat istiadat tempat pelaksanaan G20 .

"Memakai pakaian adat Bali ini tentunya kami semua ingin menghormati adat di sana," ujarnya.

Baca juga:
Kembali Gelar Aksi, Ini Tuntutan Pedagang Pasar Tradisional Kota Bojonegoro

Purba pun meyakini dengan digelarnya G20 di Bali, akan meningkatkan atau menarik devisa dan majunya UMKM di Pulau Dewata.

"Tentu meningkatkan juga hospitality beserta usaha-usaha kecil. Intinya Indonesia telah diakui secara tak langsung," jelasnya.

Baca juga:
Demi Keadilan Tragedi Kanjuruhan, Aremania akan Lumpuhkan Lalu Lintas 135 Menit

Ia berharap pelaksanaan Presidensi KTT G20 di Bali bisa berjalan aman dan nyaman serta lancar.

"Juga kegiatan yang digelar sebelum G20 bisa terealisasi. Apalagi sejak 2019 pas Covid-19, perekonomian kurang baik ya," tandas Purba.