Pixel Codejatimnow.com

Bantuan untuk Bocah Penderita Gizi Buruk di Surabaya Terus Mengalir

Aldi saat dikunjungi oleh guru sekolahnya SDN Kedung Baruk I/275
Aldi saat dikunjungi oleh guru sekolahnya SDN Kedung Baruk I/275

jatimnow.com - Sejumlah bantuan terus mengalir pada Aldi, bocah berusia 10 tahun yang diduga menderita gizi buruk. Kondisi Aldi ini juga telah menjadi perhatian khusus dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Paman Aldi Kusyanto bercerita jika Aldi mengalami gizi buruk saat ibunya mengandung anak kedua. Ia mengalami penurunan berat badan, yang menurut pihak rumah sakit beratnya hanya 17 kg saja.

"Selain berat badannya yang turun, tubuhnya juga jadi kurus kering hingga kulitnya menghitam. Bahkan tulang-tulangnya kaku dan kulitnya kering. Wajahnya juga nampak seperti sudah tua dari pada anak seusianya," ujar Kusyanto saat mendampingi Aldi di kosnya di Jalan Kedung Baruk, Senin (30/7/2018).

Baca juga: Viral, Bocah di Surabaya Diduga Mengidap Gizi Buruk

Semenjak menderita gizi buruk, Aldi terpaksa putus sekolah. Saat itu ayah dan ibunya bekerja sebagai buruh pabrik untuk membiayai pengobatannya. Bahkan, beberapa kali dibawa ke dokter hasilnya Aldi dinyatakan normal tidak ada indikasi apapun.

Tapi, sekarang kedua orang tua Aldi tidak lagi bingung, karena pegobatan telah ditangani Dinas Kesehatan Surabaya hingga kondisi anaknya normal dan bisa sekolah kembali.

Baca juga:
Gandeng Perguruan Tinggi, Gubernur Khofifah Tekan Stunting di Jatim

"Pak Lurah juga membantu untuk pengobatan Aldi ke RSUD dr Soewandhi. Ia memfasilitasinya saat berobat jalan kemudian dapat rujukan di RSU dr Soetomo untuk cek rutin setiap hari Selasa dan Jumat. Serta disarankan untuk meminum susu nutrisi," ujar Kusyanto.

Kondisi Aldi saat ini mulai membaik sampai sekarang bisa digerakkan tangannya. Begitu juga dengan perubahan kukit-kulit sudah mulai bagus.

"Sekarang sudah bisa duduk yang awalnya gak bisa mas. Tiap kali ke RS saya yang anter. Masing masing kerja, keduanya saling ngopeni anaknya gantian sama kakek neneknya juga," pungkasnya.

Baca juga:
11 Daerah di Jatim Masih Ditemukan Penderita Stunting

Reporter: Arry Saputra
Editor: Erwin Yohanes