jatimnow.com - Kota Surabaya baru saja mendapatkan predikat kategori utama sebagai Kota Layak Anak 2018 dengan nilai tertinggi. Namun dari pencapaian itu, masih ditemukan anak yang mengidap penyakit gizi buruk.
Seperti yang terjadi pada Aldi (10), bocah yang tinggal di sebuah kos di Jalan Kedung Baruk, badannya kurus kering hanya tersisa tulang berbalut kulit. Ia diduga terkena gizi buruk.
Anggota komisi D Bidang Kesejahteraan DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti menyatakan prihatin atas temuan bocah gizi buruk ini. Ia mendapatkan informasi terkait bocah yang diduga menderita gizi buruk.
Baca juga: Viral, Bocah di Surabaya Diduga Mengidap Gizi Buruk
"Tadi saya lihat langsung dan memang kondisinya sangat memprihatinkan," ujarnya saat dihubungi jatimnow.com, Selasa (31/7/2018).
Reni menjelaskan bahwa dalam 3 tahun terakhir, tingkat kasus gizi buruk kota Surabaya sudah menurun sebanyak 0,75 persen.
Baca juga:
Kolam Renang Gratis di Surabaya untuk Anak Gizi Buruk dan Stunting
Baca juga: Bantuan untuk Bocah Penderita Gizi Buruk di Surabaya Terus Mengalir
Namun, penemuan gizi buruk ini akan menjadi bahan evaluasi DPRD kota Surabaya. "Kita akan kembali menelaah kasus ini. Kenapa kok ada dan sudah berapa lama mendapatkan penanganan dari Pemkot," jelasnya.
Reni menambahkan, hasil evaluasi ini bertujuan agar tidak terjadi lagi kasus gizi buruk yang terlambat penanganannya seperti kasus Aldi. Reni berharap Pemerintah Kota Surabaya memperhatikan permasalahan kesehatan dan bidang lainnya.
Baca juga:
Ini Cara Pemkot Batu Tekan Gizi Buruk dan Stunting
Selain soal kesehatan, saya juga berharap Pemkot Surabaya juga memperhatikan sisi sosial dan pendidikan. Nanti hasil evaluasi akan disampaikan secara formal dalam rapat dewan dan Pemkot Surabaya," tandasnya.
Reporter: Arry Saputra
Editor: Erwin Yohanes
URL : https://jatimnow.com/baca-5165-prihatin-bocah-gizi-buruk-dprd-surabaya-evaluasi-bidang-kesehatan