Pixel Code jatimnow.com

Bu Lurah di Banyuwangi Dibuang ke Sungai, Begini Kronologinya

  Reporter : Erwin Yohanes
Bu Lurah setelah dievakuasi ke rumah sakit
Bu Lurah setelah dievakuasi ke rumah sakit

jatimnow.com -Wilujeng Esti Utami, Lurah Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, selamat dari percobaan pembunuhan atas dirinya. Saat dirawat di Puskesmas Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, dia mengungkap identitas pelakunya.

Informasi yang berhasil dihimpun, korban kenal dengan orang yang hendak menghabisi nyawanya tersebut. Pelaku berinisial AS, asal Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Korban kenal AS melalui seorang anggota LSM berinisial SN alias J.

Sebelum dibuang ke sungai, awalnya AS datang ke Kantor Lurah Penataban, Kecamatan Giri, tempat korban berkantor, pada Selasa (31/7/2018) sekitar pukul 12.00 WIB.

Pelaku datang dengan menggunakan mobil Hyundai silver. Tapi korban tidak hafal nopol mobil pelaku.

Baca juga: Kaki dan Tangan Terikat, Bu Lurah di Banyuwangi Dibuang ke Sungai

Pelaku menyampaikan kepada korban jika akan diajak menemui Gus Makki di Pondok Pesantren (Ponpes) Blok Agung, Desa Karangdoro Kecamatan Tegalsari. Gus Makki disebutnya butuh bantuan uang. Belakangan diketahui, pelaku hanya mencatut nama Gus Makki.

Dari Kantor Kelurahan Penataban, korban naik mobil berdua dengan AS ke arah Selatan. Namun pelaku tidak langsung mengarahkan mobil ke Blok Agung tetapi justru ke Jalan raya Gumitir, Kecamatan Kalibaru.

Sesampainya di Kalibaru pelaku putar balik lagi ke arah Kecamatan Genteng. Pelaku sempat mengajak korban makan bakso dan selanjutnya jalan lagi hingga sampai di wilayah Kecamatan Tegaldlimo. Dalam perjalanan kali ini korban mulai diancam.

Mendekati Ponpes Blok Agung, Kecamatan Tegalsari, korban mulai dianiaya. Korban mengaku dianiaya pelaku dengan menggunakan palu dan pistol (mirip jenis FN). Pelaku memaksa korban melempar tasnya ke kursi mobil bagian belakang.

Baca juga:
Terdakwa Percobaan Pembunuhan Bu Lurah Banyuwangi Dituntut 15 Tahun

Jalan yang gelap dan sepi membuat pelaku leluasa berbuat. Kemudian kedua kaki dan tangan korban diikat dengan menggunakan tali plastik kresek yang sudah digulung. Tali itu diduga telah dipersiapkan pelaku. Karena tali plastik sudah ada di dalam kotak dasboard mobil.

Merasa jiwanya terancam, korban berpura-pura mati dan tidak bernafas. Pelaku yang menyangka korban sudah mati membawa tubuh korban ke pinggir sungai yang gelap. Sesaat kemudian tubuh korban dilempar kedalam sungai.

Selama hampir satu jam korban didalam air dalam kondisi kedua kaki dan tangannya terikat. Dia berusaha sekuat tenaga agar tetap mengapung dan berteriak-teriak minta tolong.

Belakangan diketahui, ternyata pelaku hanya mencatut nama Gus Makki agar korban mau diajak keluar. Diduga pelaku sudah merencanakan aksinya. Diketahui juga jika pelaku juga telah meminjam uang Rp 40 juta kepada korban dan belum dikembalikan.

Menurut korban, hutang tersebut tertuang dalam surat pernyataan dan kwitansi. Dokumen itu ikut dibawa kabur pelaku bersama tas, dua buah HP dan uang tunai Rp 60 juta.

Baca juga:
Sidang Percobaan Pembunuhan di Banyuwangi, Bu Lurah Beralasan Sakit

"Korban sudah dijemput keluarga dan Kapolsek Giri," kata Kapolsek Bangorejo, AKP Watiyo.

Kasus ini sempat dilimpahkan ke Mapolsek Giri, karena awal kejadiannya di wilayah Kecamatan Giri. Namun, tak berapa lama, kasus langsung ditangani Polres Banyuwangi.

"Langsung ditangani Polres. Kronologisnya melibatkan banyak wilayah (Kecamatan)," tambah Kapolsek Giri, AKP Jodana Gunadi.

Reporter: Irul Hamdani
Editor: Erwin Yohanes

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya
Olah Raga

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya

Pelatih Persebaya Paul Munster mengakui, ini memang bukan pertandingan yang mudah. Tetapi ada kunci yang membuat Persebaya berhasil meraih kemenangan.