Pixel Code jatimnow.com

Ada Sederet Kasus di Sidoarjo Belum Terungkap Pada 2022, Begini Kata Kapolres

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Zainul Fajar
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dari total 800 kasus yang telah masuk dan ditangani Polresta Sidoarjo selama 2022, 35 di antaranya masih gelap dan belum terungkap hingga penghujung tahun.

Kasus paling menonjol yaitu dugaan mutilasi dengan korban wanita yang mayatnya ditemukan di kawasan Kecamatan Jabon pada Mei 2022.

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro menegaskan bahwa ada beberapa kendala yang mengakibatkan 35 kasus belum terungkap.

"Tentunya ada beberapa kendala yang menjadi alasan bahwa kasus tersebut belum terungkap, contohnya di Jabon itu. Salah satunya kendalanya adalah minimnya bukti-bukti yang ditemukan di lapangan atau di lokasi kejadian," ujar Kusumo usai gelaran rilis, Kamis (29/12/2022).

Menurut Kusumo, minimnya alat bukti tersebut menjadi kendala yang dibilang cukup mempengaruhi pengungkapan beberapa kasus.

Baca juga:
Dugaan Penipuan Jual Beli Tanah di Sidoarjo, Terlapor Segera Diperiksa

"Selain minim bukti, minim saksi yang ada di lapangan juga menjadi faktor. Saksi yang melihat atau melaporkan kejadian ini kan juga sangat penting bagi pihak polisi untuk mengungkap kasus," imbuhnya.

Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap kasus tersebut. Di antaranya telah membuka hotline pengaduan bagi masyarakat yang kehilangan sanak keluarganya, tapi hasilnya tetap nihil.

Baca juga:
Kasus Jalan Raya Gubeng, Ini Penjelasan Polisi Soal F dan Anak Pejabat

"Sempat ada tiga keluarga yang menghubungi kami. Namun setelah kita tunjukkan ciri-ciri dan kondisi korban seperti apa, ketiga keluarga tersebut ternyata bukan dari keluarga korban," beber Kusumo.

Dari data yang dihimpun jatimnow.com, di kawasan Jabon saja ada tiga kasus yang belum terungkap. Ketiganya adalah penemuan mayat diduga korban mutilasi pada Mei, penemuan mayat wanita di pinggir sungai pada Agustus, dan penemuan jasad bayi dalam tumpukan sampah yang ditemukan pemulung pada Desember 2022.