Pixel Code jatimnow.com

Perjalanan KA Wilayah Daop 7 via Semarang Dialihkan lewat Jalur Selatan

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ahmad Fauzani
Suasana Stasiun Madiun Besar. (Foto: Daop 7 Madiun for jatimnow.com)
Suasana Stasiun Madiun Besar. (Foto: Daop 7 Madiun for jatimnow.com)

jatimnow.com - Curah hujan yang sangat tinggi mulai Sabtu (31/12/2022) dini hari mengakibatkan genangan banjir di beberapa titik di Stasiun Semarang Tawang. Sehingga beberapa jalur kereta api dan aktivitas di Stasiun Tawang sempat terganggu.

Oleh karena itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan kereta api tersebut.

Dari pantauan pagi ini, Minggu (1/1/2023), hujan masih terjadi dengan intensitas tinggi dan banjir masih menggenangi Stasiun Semarang Tawang setinggi 20 Cm.

Bahkan, pada jalur KA di antara Stasiun Semarang Tawang - Alastua di Km 2+2 hingga 4+6 jalur hilir ketinggian air mencapai 28 Cm. Sedangkan di Km 2+4 hingga 4+4 jalur hulu ketinggian air yaitu 26 Cm.

Manajer Humas Daop 7 Madiun Supriyanto, menyampaikan KAI minta maaf yang sebesar-besarnya atas gangguan perjalanan kereta api ini. KAI bersama seluruh stakeholder terus berupaya sebaik mungkin untuk dapat segera menormalkan jalur KA dan operasional kereta api.

"Kami berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan kereta api. KAI terus berupaya untuk mengurangi kelambatan yang terjadi sehingga perjalanan kereta api dapat kembali normal," terang Supriyanto.

Untuk Mengatisipasi hal tersebut, 5 perjalanan kereta api dari wilayah Daop 7 Madiun yang melintasi Semarang akan dilakukan rekayasa operasi. Seperti pengalihan perjalanan melewati jalur selatan dengan rute perjalanan Stasiun Solo Balapan, Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan Jakarta.

Berikut adalah daftar KA yang direncanakan akan memutar melalui jalur selatan:
1. KA Matarmaja 281/282 Malang - Pasar Senen pp
2. KA Brantas tambahan 7033a/7034a Blitar - Pasar Senen pp
3. KA Brantas reguler 109a/110a Blitar - Pasar Senen pp
4. KA Majapahit 251/252a Malang - Pasar Senen pp
5. KA Brawijaya 73a/74a Malang - Gambir pp

Baca juga:
Tim Pemeliharaan Banjir Kanal Lamongan Susuri Gorong-gorong Kali Dapur

Hingga saat ini, sejumlah perjalanan KA masih mengalami keterlambatan akibat banjir tersebut. KAI telah memberikan service recovery bagi pelanggan yang terdampak sesuai aturan yang berlaku.

KAI juga memberikan kompensasi berupa pengembalian tiket hingga 100% di luar bea pesan dengan masa pembatalan maksimal 7 hari sejak jadwal keberangkatan KA. Khusus untuk pelanggan yang akan naik KA dari KAI Daop 7 Madiun menuju Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Semarang Poncol, hingga Stasiun Tegal juga berhak mendapatkan pengembalian tiket 100%

Untuk info lebih lanjut terkait info pembatalan tiket dan update kondisi perjalanan KA, masyarakat dapat menghubungi Customer Service di Stasiun, Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp KAI121 di 08111- 2111-121, email [email protected], atau media sosial KAI121.

“Bagi para pelanggan yang sedang dalam perjalanan dapat langsung berkomunikasi dengan kondektur yang bertugas melalui nomor HP yang tertera di setiap dinding kereta. Pelanggan dapat menanyakan informasi terbaru terkait kondisi perjalanan KA yang saat ini sedang digunakan,” tambah Supriyanto.

Baca juga:
2 Jam Diguyur Hujan, Kota Kediri Terendam Banjir

Saat ini, KAI tengah melakukan berbagai upaya untuk normalisasi jalur sehingga dapat dilalui kembali oleh perjalanan kereta api.

KAI menerjunkan petugas jalan rel dan jembatan untuk memperbaiki jalur yang terendam, mengerahkan sarana penolong untuk mempercepat proses penanganan, dan mengoperasikan pompa-pompa air untuk mengurangi debit air yang ada di stasiun.

“Kami atas nama manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan karena terganggunya perjalanan dan pelayanannya terganggu akibat banjir yang terjadi. Seluruh petugas sedang berupaya semaksimal mungkin agar dapat mengurangi keterlambatan perjalanan dan menormalisasi kembali perjalanan KA.” pungkas Supriyanto.

Reporter: Ahmad Fauzani