jatimnow.com - Para pedagang dan pemotong unggas yang ada di Pasar Sepanjang, Taman, Sidoarjo sambat ke Komisi B DPRD Sidoarjo agar kios pasar unggas bisa buka kembali.
Hal tersebut disampaikan kepada Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto saat sidak di Pasar Sepanjang.
Koordinator Pedagang Pasar Unggas Sepanjang, Baihaqi Akbar memaparkan bahwa pihaknya menyampaikan keluh kesah terkait desakan tersebut karena sudah dua bulan lebih sejak penutupan Pasar Unggas, perekonomian para pedagang lumpuh.
"Kami sudah hampir dua bulan ini tidak buka. Karena penutupan Pasar Unggas Sepanjang sejak November 2022. Melalui Dewan, kami meminta agar Pemkab Sidoarjo kembali membuka operasional pasar ini. Apalagi, anak-anak kami yang sekolah dan belajar di pondok pesantren (Ponpes) tetap membutuhkan biaya pendidikan," papar Baihaqi, Kamis (5/1/2022).
Menurutnya, apabila diperbolehkan buka kembali, para pedagang dan pemotong unggas yang ada di Pasar Sepanjang siap untuk menjamin agar limbah tidak kembali terbuang ke sungai.
Baca juga:
Pedagang Pasar Larangan Blokade Jalan Raya, Tolak Relokasi
"Kami sudah siapkan bozem-bozem, kami juga siap untuk menormalisasi sungai secara mandiri dan akan menyedot limbah tersebut agar tidak masuk ke sungai," pintanya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto saat menemui para pedagang bahwa pihaknya berjanji menampung semua keresahan dan aspirasi dari pedagang.
"Dari sidak hari ini, kami akan berkomunikasi lagi dengan para OPD yakni Disperindag, DLHK, maupun Kecamatan Taman. Kami akan menyesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang ada," kata Bambang.
Baca juga:
Pemotong Unggas Pasar Sepanjang Wadul ke DPRD Sidoarjo, Isinya
Senada, anggota Komisi B DPRD Sidoarjo lainnya, Didik Prasetio menilai tidak seharusnya pedagang Pasar Unggas Sepanjang direlokasi. Alasannya, relokasi itu bukan menjadi solusi atas keluhan warga sekitar Pasar Unggas Sepanjang.
"Seharusnya pemerintah hadir dengan cara menangani limbah cair, padat dan udara dengan cara melibatkan pedagang agar tidak membuang limbah sembarangan," pungkasnya.