Pixel Codejatimnow.com

Aktivis Mahasiswa Pasuruan Dirikan Posko Pengaduan Kekerasan Seksual

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Moch Rois
Launching Posko Pengaduan Kekerasa Seksual di Pasuruan. (Foto: Dopir Solikan for jatimnow.com)
Launching Posko Pengaduan Kekerasa Seksual di Pasuruan. (Foto: Dopir Solikan for jatimnow.com)

jatimnow.com - Aktivis mahasiswa GMNI, Universitas Yudharta, Pondok Pesantren Ngalah, Satreskrim Polres Pasuruan bersama PPT PPA Kabupaten Pasuruan melaunching Posko Pengaduan Kekerasan Seksual di lingkungan pendidikan Yayasan Darut Taqwa dan Universitas Yudharta Pasuruan, Senin (23/1/2023).

Tujuan posko itu didirikan untuk mencegah potensi terjadinya tindak kekerasan seksual, sehingga bisa memberikan rasa aman terhadap seluruh elemen di lingkungan pendidikan formal maupun pesantren.

"Untuk cara kerjanya, tim yang ada di posko akan secara bergiliran melakukan edukasi pencegahan kekerasan seksual di setiap sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Pasuruan, setiap sebulan sekali," jelas Wakabid Sarinah DPC GMNI Pasuruan, Nicky dalam siaran pers, Selasa (24/1/2023).

Nicky mengatakan lembaga pendidikan dinilai sebagai tempat yang suci dan konservatif, sehingga perlu tindakan preventif yang terprogram untuk memerangi para pelaku predator seksual di lingkungan pendidikan.

Jika nantinya petugas posko yang melakukan edukasi mendapat aduan dari korban kekerasan seksual, temuan kasus tersebut akan ditindaklanjuti dengan pendampingan pelaporan ke kepolisan dan PPT-PPA Kabupaten Pasuruan.

Baca juga:
KPAI di Lamongan Desak Pemenuhan Rehabilitas Psikologis Korban Kekerasan Seksual

"Kita sudah menyiapkan tim psikolog untuk rehabilitasi pemulihan psikis korban kekerasan seksual," ungkapnya.

Kanit Pidum Satreskrim Polres Pasuruan, Ipda Anton Hari Wibowo yang mendatangi acara tersebut pun mengapresiasi Posko Pengaduan Kekerasan Seksual yang diinisiasi oleh DPC GMNI Pasuruan.

Baca juga:
Tahun 2023, Angka Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Lamongan Menurun

"Saya mengapresiasi upaya DPC GMNI Pasuruan dalam inisiatif program yang dapat meminimalisir kasus kekerasan seksual. Saya harap para mahasiswa dan anggota organisasi yang aktif di luar juga dapat mencetuskan konsep dan gagasan yang berguna," ucap Ipda Anton Hari Wibowo.