Pixel Codejatimnow.com

Ikan Sili, Lauk Legendaris Boranan Lamongan yang Kian Langka

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Nasi boranan khas Lamongan (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Nasi boranan khas Lamongan (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Populernya nasi boranan tidak lepas dari keberadaan iwak atau ikan sili. Empuk dan lembutnya daging ikan air tawar ini konon menambah kesan legendaris.

Ikan bernama latin macrognathus aculeatus ini hidup di sungai hingga rawa. Ikan ini menjadi lauk andalan yang disuguhkan pada nasi boranan khas Lamongan.

Populasinya yang mulai berkurang karena masih sulit dibudidaya membuat harga ikan sili menjadi mahal dari lauk boranan lainnya.

"Karena sulit didapat itu harganya mahal. Kalau sudah jadi dan disajikan di boranan, lauk ikan sili dihargai Rp20 sampai 25 ribu per potong," ungkap salah satu pedagang boranan di Dusun Kaotan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Bu Toni, Rabu (25/1/2023).

Baca juga:
Asal-Usul dan Pamor Nasi Boranan Lamongan yang Melegenda

Meski sebagian sumber dan literasi menyebut bahwa ikan sili mulai atau nyaris punah, di Lamongan para pedagang boranan masih bisa menemukan ikan sili untuk dijajakan.

"Beli di pasar atau dari pengepul, itu pun harganya nggak biasa. Ikan sili memang identik dengan boranan bagi saya atau sebagian pedagang keberadaanya wajib ada," ujar Bu Toni.

Baca juga:
Di Tengah Gempuran Kuliner Hits, Nasi Boranan Lamongan Tetap Eksis

Sementara warga Lamongan di Surabaya, Maria menyebut bahwa ikan sili memang sulit ditemui di daerah lain khususnya Surabaya. Hal itu yang membuat warga Lamongan seperti Maria rindu akan cita rasa ikan sili yang melegenda itu.

"Saya juga heran, di Surabaya bahkan daerah sekitar tidak bisa ditemui. Dan adanya hanya di Lamongan saja. Rasanya, duh ngangeni," ungkap Maria.