Pixel Codejatimnow.com

Carok di Lekok Pasuruan, 2 Orang Kritis dan 1 Dioperasi

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Moch Rois
Supardi dibawa ke RSU dr Soetomo Surabaya. (Foto: Polsek Lekok)
Supardi dibawa ke RSU dr Soetomo Surabaya. (Foto: Polsek Lekok)

jatimnow.com - Supardi, M Barham dan Sugiantoro, tiga orang yang terlibat carok di Dusun Tlogo, Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, sampai saat ini masih menjalani perawatan medis akibat luka bacok yang parah.

Kapolsek Lekok, Polres Pasuruan Kota, AKP Agung Sujatmiko menerangkan dari tiga orang itu, Supardi dan M Barham kondisinya tengah kritis akibat luka bacok.

"M Barham yang terluka bacok di kepala saat ini kritis. Supardi yang mengalami luka bacok pada tangan, wajah dan kaki juga kritis," jelas AKP Agung Sujatmiko, Jumat (27/1/2023).

Dua orang yang kritis akibat terluka bacok saat carok itu pun dirawat di rumah sakit yang berbeda. M Barham masih dirawat di RSUD Grati, sementara Supardi perlu perawatan lebih intensif sehingga dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya.

"Supardi semalam dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya," ungkapnya.

Baca juga:
Polres Bangkalan Perketat Penggunaan Sajam, Cegah Insiden Carok

Perawatan di rumah sakit terpisah juga dilakukan untuk Sugiantoro yang punggungnya tertancap sebilah senjata tajam celurit.

"Sugianto dirujuk ke RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan, untuk menjalani operasi pelepasan celurit," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Carok di Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan yang terjadi Kamis (27/1) sore kemarin, membuat 3 orang terluka bacok.

Baca juga:
Duel Maut di Bangkalan, Keponakan Habisi Nyawa Paman

Identitas 3 orang yang berduel carok itu diantaranya, Supardi (40), M Barham (22) dan Sugiantoro Sugiantoro (33), Ketiganya merupakan warga Dusun Tlogo, Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.