jatimnow.com - Berkunjung atau mampir di Kota Surabaya tidak lengkap rasanya, bila tidak mencicipi kuliner khasnya. Tentu saja makanan yang dimaksud adalah rujak cingur.
Makanan khas Kota Pahlawan satu ini memiliki kesan identik yaitu berbahan baku cingur atau moncong sapi.
Oleh sebab itu, dari segi bentuk dan cita rasanya jauh berbeda, jika dibandingkan rujak pada umumnya.
Mulai dari perpaduan bumbu dan bahan, rujak cingur ini memiliki banyak kandungan serat gizi dan nutrisi di dalamnya.
Bagaimana tidak, dalam satu porsi rujak cingur saja, terdapat tiga jenis sumber makanan sekaligus yakni buah-buahan, sayuran, dan daging.
Dari mentimun yang berkhasiat menghindarkan diri dari dehidrasi, pisang batu yang meredam sakit maag dan petis yang mengandung sejuta protein baik bagi daya tahan tubuh.
Moncong sapi menjadi ciri khas rujak cingur Surabaya. (foto: Rama Indra Surya/jatimnow.com)
Dengan begitu, jika Anda sedang atau berada di kota Surabaya, wajib mencicipi rujak cingur yang berada di depan Pusat Grosir Surabaya (PGS), pedestrian Jalan Dupak, No 1, Gundih, Bubutan.
Sampai di lokasi, Anda akan disuguhi dengan pemandangan unik. Di mana para penjual rujak cingur ini berderet rapi di sepanjang ruas jalan.
Dengan lapak dasar berdempetan, suasana ini sekaligus menjadi bukti, bahwa rujak cingur makanan tradisional khas yang tidak kalah beken dengan kemunculan franchise makanan modern di dewasa ini.
Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
Salah seorang penjual rujak cingur, Saerah (55) mengatakan bahwa ia sudah berdagang 30 tahun lamanya.
"Jualan rujak cingur di depan PGS ini sudah lama, karena sudah turun-temurun dari keluarga," kata Saerah kepada jatimnow.com, Jumat (27/1/2023).
Menurut Saerah, di usianya yang tidak bisa dibilang muda, ia tetap memegang teguh bisnis yang diturunkan generasi keluarga sebelumnya.
Cara mengulek rujak cingur dikenal memiliki teknik khusus untuk menjadikan racikannya benar-benar sedap. (foto: Rama Indra Surya/jatimnow.com)
"Pelanggan di sini tidak pernah sepi, saya tidak pernah berpikir beralih ke usaha kuliner lain," jelasnya.
Baca juga:
Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963
Selalu ramai, lanjut Saerah, satu hari bisa laku habis 3-4 kg cingur. Dalam penuturannya ia berjualan mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Tak jarang ia menutup lapak sembari menunggu dagangannya habis.
Secara keseluruhan, Saerah adalah orang yang telaten. Itu terlihat saat ia menghaluskan bumbu dan saat meramu adonannya. Cepat tapi pasti, semua bahan menjadi lembut dibuatnya.
Harganya pun bisa dibilang cukup bersahabat, hanya dibanderol Rp15 ribu sampai Rp25 ribu per porsinya.
"Tidak ada resep khusus, hanya perpaduan bumbu pakem yang pas saja, seperti garam, kacang, petis, bawang putih, dan sayur lainnya," pungkasnya.
Sekadar informasi, rujak cingur Bu Saerah ini biasa dijual Rp15 ribu, sedangkan rujak super cingur dijual Rp25 ribu. Nah, untuk Anda yang sedang jalan-jalan di sekitar PGS, tidak ada salahnya mencicipi kelezatan rujak cingur khas Surabaya.
URL : https://jatimnow.com/baca-54986-rujak-cingur-surabaya-tetap-eksis-di-tengah-gempuran-fastfood