jatimnow.com - Kabar penculikan anak yang beredar melalui rekaman suara di Sidoarjo dan Bangkalan dipastikan tidak benar alis hoaks.
Berdasarkan informasi jatimnow.com, pada Senin (30/1/2023) pagi beredar kabar penculikan anak di Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Dari rekaman suara berdurasi 1 menit 20 detik yang beredar, percobaan penculikan anak itu terjadi saat jam olahraga di lapangan dekat masjid.
Dalam rekaman suara itu menyebutkan bahwa murid bernama Zxxxxx hampir diculik dan ditarik oleh ibu-ibu berjilbab memakai mobil merah.
Terkait kabar itu, Guru SDN Kedungturi Eli Hartanti menegaskan bahwa informasi yang tersebar tersebut tidak benar.
Eli mengaku kaget ketika sekira jam 10.00 WIB banyak yang menghubungi guru di sekolahnya, menanyakan kabar sesat itu.
"Kami di sini terus terang kaget. Karena informasi tersebut malah datang dari luar. Setelah kami kroscek, nama siswi yang disebut memang ada, tapi itu salah kelas dan tidak kegiatan olahraga pada hari ini. Saya pastikan bahwa informasi yang tersebar itu tidak benar," terang Eli ditemui di sekolahnya.
Kepala Desa Kedungturi, Arifin juga menyatakan hal yang sama. Ia mengaku sempat kaget. Namun setelah diklarifikasi ke pihak sekolah, ternyata kabar itu tidak benar.
"Kami langsung panggil pihak sekolah dan sudah diklarifikasi. Sempat kaget juga karena pesan dugaan penculikan ini kan meresahkan warga, apalagi jika sasarannya anak-anak. Tapi saya pastikan di SDN Kedungturi aman," imbuhnya.
Sementara Ira, Petugas SPKT Polsek Taman juga menegaskan bahwa hingga sore tidak ada laporan masuk terkait hal kejadian itu.
Baca juga:
Bawaslu Tulungagung Ajak Pemilih Pemula Kenali Berita Hoaks
"Sampai saat ini ndak ada laporan masuk terkait dugaan penculikan anak," jelas dia.
Kabar Penculikan Anak Juga Beredar di Bangkalan
Dalam beberapa hari terakhir, tersebar sebuah rekaman suara berdurasi 1 menit 3 detik yang berisi tentang penculikan anak. Rekaman itu tersebar di berbagai grup WhatsApp di Bangkalan.
Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono menegaskan jika rekaman suara tersebut hoaks. Ia mengatakan, rekaman itu merupakan kejadian di India yang diedit dan diisi suara.
"Itu editan dengan suara dubbing. Aslinya itu ada anak di India yang terkena benang layangan bukan penculikan. Rekaman itu juga pernah beredar di Tahun 2017," beber Wiwit, Senin (30/1/2023).
Baca juga:
Hoax Pencairan Bansos PKH Disebar via Telegram, Waspada Modus Penipuan!
Dia juga mengatakan sampai saat ini belum ada kasus penculikan di Bangkalan. Sehingga, masyarakat diminta tidak panik berlebihan akibat rekaman tersebut.
"Tidak ada kasus penculikan di Bangkalan," tegasnya.
Wiwit mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati saat menjaga anaknya. Ia juga meminta agar masyarakat menyimpan nomor call center Polres Bangkalan agar saat terdapat hal yang mencurigakan dapat langsung menghubungi petugas.
"Jangan mudah percaya isu penculikan anak. Waspada boleh tapi jangan panik. Jika ada hal yang mencurigakan, bisa langsung menghubungi petugas di 081223456110 atau call center 110 ataupun melapor pada anggota bhabinkamtibmas," imbuhnya.