jatimnow.com - Jembatan di Desa Asemgede, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang terputus akibat diterjang banjir. Akibatnya 1.200 jiwa terisolir lantaran jembatan itu merupakan satu-satunya akses warga menuju Jombang.
Darman (46) warga setempat mengatakan bahwa hujan deras yang terjadi akhir-akhir ini membuat jembatan kondisinya semakin kritis. Hal ini dikarenakan sejak tahun 2022 lalu, jembatan itu sudah rusak, namun tidak ada perbaikan dari pemerintah.
Puncaknya terjadi pada Sabtu (18/2023) malam, hujan deras membuat jembatan putus dan tak bisa dilalui.
"Awal mula putusnya ini hujan deras kemudian banjir. Padahal tahun kemarin, retak-retak sudah muncul. Ditambah hujan deras tadi malam malah banjir dan membuat jembatan ini ambruk," paparnya, Minggu (19/2/2023).
Ia menjelaskan putusnya jembatan ini membuat perekonomian dan aktivitas warga Desa Asemgede terganggu.
"Ya ada (hambatan ekonomi), karena warga tidak bisa beraktivitas kemana-mana. Jembatan ini akses utama kami," ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa jembatan dan jalan itu merupakan akses warga menuju ke Jombang maupun ke Lamongan. Akibat dari banjir di jembatan penghubung Lamongan dan Jombang ini mendorong warga membangun jembatan darurat.
Baca juga:
Luluk - Lukman Sowan Kiai Ahmad Hasan Jombang, Direstui Menang Pilgub Jatim
"Jembatan darurat ini hanya bisa dilewati roda dua. Kalau mobil harus putar balik lewat Lamongan, untuk sementara mobil tidak bisa melintas," paparnya.
Sementara itu, Camat Ngusikan, Heru Cahyono menjelaskan akibat putusnya jembatan ini membuat warga Desa Asemgede terisolir.
"Ya putusnya jembatan ini tadi malam membuat akses warga satu desa ke wilayah kecamatan atau ke Jombang terputus total," jelasnya.
Heru Cahyono menambahkan, putusnya jembatan Asemgede juga membuat akses warga ke Lamongan lumpuh. Kondisi ini membuat warga Asemgede terisolir jika tak ada perbaikan.
Baca juga:
Pj Bupati Jombang Ajak Petani Tembakau di Kabuh Kembangkan Kawasan Industri Sigaret
"Ini (jembatan) penghubung antar-kabupaten. Ke Lamongan juga tidak bisa. Saat ini warga terisolasi sementara, dan perbaikan kebutuhan yang mendesak," terangnya.
Ia menambahkan banjir yang terjadi sejak Sabtu malam, tidak hanya memutus jembatan, tetapi juga menyebabkan sawah warga rusak parah, termasuk jalan.
Heru mengaku saat ini pihaknya bersama warga membangun jembatan swadaya dari kayu.
"Kita bangun jembatan darurat dari kayu dulu, dengan cara kerja bakti dengan seluruh warga Asemgede, agar bisa dilewati baik yang hendak bekerja atau sekolah. Sembari menunggu tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Jombang," pungkasnya.