Pixel Codejatimnow.com

Pelajar di Pacitan Menantang Bahaya Menuju Sekolah

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahmad Fauzani
Para siswa berangkat sekolah menantang bahaya lewati material longsor. (Foto: Doyok for jatimnow.com)
Para siswa berangkat sekolah menantang bahaya lewati material longsor. (Foto: Doyok for jatimnow.com)

jatimnow.com - Puluhan pelajar sekolah dasar di Desa Kemuning Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan Jawa Timur tiap hari harus menantang bahaya. Melewati sungai di bawah lereng gunung yang longsor beberapa hari lalu.

Hal ini terjadi karena tidak ada jembatan yang bisa mereka lewati untuk ke sekolah. Sehingga memaksa mereka menyeberangi material longsor dengan bebatuan terjal.

Menurut salah satu siswa SDN 3 Kemuning, Tiara Puja, dia dan teman-temannya terpaksa menyeberangi sungai di bawah lereng gunung yang longsor beberapa waktu lalu untuk menuju ke sekolah karena tidak ada jalan lain.

Jembatan yang biasa mereka lewati telah roboh dihantam banjir dan longsor. Para siswa yang diantar sekolah oleh orang tuanya tersebut merasa takut saat melintas. Khawatir sewaktupelajar menyeberang terjadi banjir dan longsor lagi.

"Sebenarnya takut kalau pas menyeberang tiba-tiba banjir dan longsor menerjang. Tapi kalau tidak lewat sini mau lewat mana lagi. Mau memutar jaraknya sangat jauh, sekitar 10 kilometer," katanya, Rabu (22/2/2023).

Siswa yang lain, Nefida Amelia Salsa mengaku dirinya pernah terjatuh saat melintas sungai lantaran material longsoran yang baru turun kondisinya licin.

Baca juga:
Bupati Ikfina Rangkul Pelajar Mojokerto dengan Gemoy!

"Saat itu cuaca sedang hujan. Karena buru-buru ke sekolah, pas menyeberang terpeleset batu hingga terjatuh," aku Nefida.

Sulitnya melintasi sungai juga dirasakan oleh ratusan warga di lima RT di Dusun Sempu Desa Kemuning yang terisolir. Semua akses infrastruktur yang di Desa setempat terputus total. Jembatan yang biasa mereka lewati roboh dihantam bajir dan material longsor.

"Meski sungai tersebut dalam kondisi terjal dan curam, namun warga tetap nekat melewatinya. Sebab jembatan yang biasa dilewati telah roboh akibat diterjang banjir dan longsor dari atas Gunung Ijo. Sekarang kami terisolir. Akses putus total," ungkap salah seorang warga, Sri Winarti (28).

Baca juga:
Pelaku Begal Payudara di Ponorogo Berhasil Ditangkap, Ternyata Masih Pelajar

Dia juga berharap pemerintah paerah dapat segera membangun jembatan kembali karena sudah sepekan ini roda perekonomian, akses kesehatan, serta pendidikan warga terputus total.

"Sudah seminggu kami terpaksa menyeberangi sungai yang terjal dan menantang bahaya, semoga pemerintah segera bangun jembatan lagi biar bisa ke pasar, anak-anak nyaman berangkat sekolah, tidak menantang bahaya seperti saat ini," pungkasnya.