Pixel Codejatimnow.com

Cerita Pernikahan Yanto: Langsung Berpisah dengan Istri, Tak Ada Malam Pertama

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Suasana pernikahan Yanto, salah satu warga binaan di Lapas Kediri (Foto: Humas Lapas Kediri/jatimnow.com)
Suasana pernikahan Yanto, salah satu warga binaan di Lapas Kediri (Foto: Humas Lapas Kediri/jatimnow.com)

jatimnow.com - Meski baru saja melangsungkan akad nikah, mempersunting wanita pujaannya, untuk sementara, Yanto tidak bisa menikmati malam pertama dengan sang istri.

Yanto resmi menikahi kekasihnya Wiwik Subani hari ini, Selasa (7/3/2023). Meski empat kali mengulang kalimat ijab qabul, wanita yang ia pacari cukup lama itu kini resmi menjadi istrinya, sah secara agama maupun negara.

Namun, hari bahagia ini tidak berlangsung lama. Dia harus langsung berpisah dengan istrinya. Sehingga tidak ada cerita malam pertama layaknya pengantin baru.

Ya, Yanto merupakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri. Setelah menikah, narapidana kasus pencabulan ini harus kembali ke tahanan dan bersabar untuk hidup bersama dengan istrinya.

Pernikahan Yanto dan Wiwik digelar di Aula Lapas Kediri. Keluarganya dan keluarga sang istri hadir dalam acara sederhana itu.

Meski demikian, Yanto mengaku cukup bahagia telah menikah. Ia berjanji tidak akan pernah mengulangi kesalahannya dan akan menjadi masyarakat yang baik jika bebas nanti.

Baca juga:
Mempelai Perempuan di Ponorogo Dapat Mahar Motor CBR, Mau Trek-trekan?

"Saya akan membina rumah tangga yang baik dan menjadi masyarakat yang baik ketika keluar. Tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama. Saya juga minta maaf kepada keluarga," tutur Yanto.

Istrinya, Wiwik juga tak sungkan mengungkapkan kecintaannya terhadap sang suami. Dia juga mencintai Yanto setulus hati dan siap menunggu sang suami yang divonis 14 tahun penjara hingga bebas nanti.

Sementara Kepala Lapas Kediri, Muhammad Hanafi mengatakan, menikah merupakan salah satu hak dari setiap warga binaan. Menurutnya, selama administrasi bisa dipenuhi, dia akan memberikan fasilitas untuk pernikahan tersebut.

Baca juga:
492 Pasangan di Bojonegoro Nikah di Malam 9 Ramadan, Apa Istimewanya?

"Kami tidak membatasi kebebasan individu, dan pernikahan merupakan hak setiap warga binaan. Dengan catatan, syarat serta adminstrasi dipenuhi, maka mereka siap memberikan fasilitasnya," papar Hanafi.

Selama tiga bulan terakhir, sudah dua warga binaan menikah di Lapas Kediri. Layaknya pernikahan, akad dilakukan oleh petugas KUA dan disaksikan oleh keluarga dan petugas lapas.

"Pernikahan di Lapas Kelas IIA Kediri ini sudah dilakukan sebanyak dua kali selama saya menjabat dalam kurun waktu tiga bulan," pungkas Hanafi.