jatimnow.com - Bentrokan antar kelompok pemuda yang terjadi di asrama pemuda Jalan Kalasan No. 10, Tambaksari, Surabaya, berbuntut panjang.
Selain menyelidiki kasus penganiayaan yang mengakibatkan salah satu orang terluka, Polrestabes Surabaya juga tengah mengusut penolakan pemasangan bendera merah putih di asrama tersebut.
Baca juga: Bentrok Antar Kelompok Pemuda Pecah di Surabaya
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, berdasarkan laporan, pemicu bentrokan itu diduga akibat ada penolakan pemasangan Bendera Merah Putih oleh penghuni asrama.
"Di wilayah Indonesia ada warga negara yang tidak mau memasang bendera merah putih," sebutnya, Kamis (16/8/2018).
Baca juga: Buntut Bentrok Antar Kelompok Pemuda, 1 Orang Dicari Polisi
"Terkait itu (penolakan pemasangan Bendera Merah Putih) akan kami dalami, kami bahas, dan jika sudah jelas, akan kami proses terpisah," sambung Rudi.
Sebab saat ini, Rudi menyebut masih fokus pada penanganan atas bentrokan tersebut yaitu pada kasus penganiayaan. Dimana pada Rabu (15/8/2018) sekitar pukul 22.00 Wib, pihaknya membawa 48 orang penghuni Asrama Kalasan ke Polrestabes Surabaya untuk proses pemeriksaan dan identifikasi.
Sementara itu, Sahura, Kepala Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama LBH Surabaya membantah adanya penolakan penghuni asrama untuk memasang Bendera Merah Putih.
Baca juga:
BSI Siapkan Anggaran Rp10 Miliar untuk Beasiswa Mahasiswa Jatim
Menurutnya, pihak penghuni asrama masih melakukan musyawarah untuk melakukan segala sesuatu.
"Memang, pada tanggal 14 (Agustus 2018) kemarin, petugas Satpol PP datang ke sini memberikan surat edaran pemasang bendera. Tapi belum sempat terpasang, ada sejumlah orang dari ormas gabungan menyerbu kesini," papar Sahura saat ditemui di Asrama Kalasan.
Reporter : Narendra Bakrie
Editor: Erwin Yohanes
Baca juga:
Mahasiswa KKN UINSA Meninggal Terseret Ombak Saat Berwisata di Pantai Jember
URL : https://jatimnow.com/baca-5761-buntut-bentrokan-di-asrama-polisi-usut-penolakan-pemasangan-bendera