Pixel Codejatimnow.com

Polisi Dalami Praktik Open BO di Balik Tewasnya Wanita dalam Kebun Tebu Kediri

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Evakuasi jasad wanita dalam kebun tebu (Foto: Polres Kediri/jatimnow.com)
Evakuasi jasad wanita dalam kebun tebu (Foto: Polres Kediri/jatimnow.com)

jatimnow.com - Polisi mendalami informasi praktik open BO Retno Wulandari (29), wanita tewas bersama bayi yang baru dilahirkannya di kebun tebu Dusun Pluncing, Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.

Informasi itu didapat Penyidik Unit Pidum Satreskrim Polres Kediri saat memeriksa M Bisri (29), suami korban, usai ditetapkan sebagai tersangka.

Kanit Pidum Polres Kediri, Ipda Dandy Fitra Ramadhan mengatakan, tewasnya korban sempat menjadi misteri. Namun sederet penyelidikan yang dilakukan, membuat kasus itu terungkap.

"Dari pengakuan tersangka, korban ini minta diantar untuk mendapatkan pekerjaan baru, tapi saat suaminya mengecek HP korban, ada chat dengan kata-kata sayang dan mencurigakan gitu. Tersangka ini curiga kalau korban mau menjalankan hubungan dengan laki-laki lain atau (mohon maaf) open BO," terang Dandy, Jumat (7/4/2023).

Di hadapan polisi, tersangka Bisri juga menyebut bahwa sejak sebelum mereka menikah hingga istrinya dalam kondisi hamil, istrinya tidak pernah mendengar nasihatnya.

"Pengakuan tersangka, korban itu sebelum mereka menikah memang sudah bekerja sebagai open BO atau wanita paggilan. Sampai hamil pun pengakuan tersangka iya (masih)," jelas Dandy.

Untuk membuktikan keterangan tersangka, saat ini penyidik masih menunggu hasil tes DNA bayi yang dilahirkan korban, diduga secara alami karena proses kematian itu. Termasuk memeriksa saksi-saksi lain.

Tersangka sendiri tidak mengakui bahwa bayi yang dikandung istrinya 5 bulan tersebut adalah anak biologisnya. Karena sekitar 5 bulan itu, dia pisah ranjang dengan istrinya, meski ia mengakui masih berhubungan badan.

"Untuk anaknya yang dalam kandungan saat korban meninggal itu kita belum bisa pastikan, hubungan dengan suami atau orang lain. Kita sedang cek DNA di labfor. Kita juga masih menunggu hasil visum untuk memastikan proses kelahirannya," papar Dandy.

Baca juga:
Perjalanan Tewasnya Wanita dalam Kebun Tebu di Kediri

Diketahui, peristiwa bermula korban dan pelaku bertemu sekitar sekitar pukul 18.30 WIB, Minggu (26/3/2023). Saat itu pelaku menjemput korban di rumah kosnya Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, karena korban meminta pelaku untuk mengantarnya menemui seseorang.

Dalam perjalanan, keduanya terlibat cekcok. Pelaku mengaku sakit hati, karena korban mempunyai hubungan dengan banyak laki-laki lain.

Sampai di Pertigaan Jalan Raya Semanding ke selatan, pelaku menggeber motornya dengan kecepatan tinggi. Saat itu korban yang sambil membawa HP, berpegangan ke tubuh pelaku.

Namun pelaku menghempaskan tangan korban hingga HP korban tejatuh. Bahkan korban juga terjatuh dengan posisi terlentang tanpa mengenakan helm, hingga pingsan.

Baca juga:
Penyebab Tewasnya Wanita dalam Kebun Tebu di Kediri Terkuak, Suami Ditetapkan Tersangka

Pelaku lalu menghentikan laju motornya, kemudian turun dan membopong korban untuk dinaikkan ke atas motor. Kemudian dia bertukar jaket dengan korban dan memakaikan helm ke korban. Lalu ujung jaket yang dipakai korban diikatkan ke tubuh pelaku.

Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Pasar Brumbung, Kepung. Namun sebelum sampai pasar, korban terjatuh lagi dan dinaikkan lagi ke atas motor oleh pelaku.

Pelaku melanjutkan perjalanan lagi hingga belok dan masuk ke area perkebunan tebu Dusun Pluncing sekitar pukul 21.30 WIB. Kemudian pelaku berhenti dan meletakkan korban di kebun tebu itu, lalu meninggalkannya.

Dan sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu (29/3/2023), korban ditemukan tewas oleh pencari rumput. Korban juga diketahui telah melahirkan seorang bayi yang tidak diakui oleh pelaku.