Pixel Codejatimnow.com

Perbaikan Tanggul Sungai Kembang Kuning Surabaya yang Ambrol Dikebut, Begini Konsepnya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Rama Indra S.P
Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Eko Juli. (Foto-foto: Rama Indra/jatimnow.com)
Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Eko Juli. (Foto-foto: Rama Indra/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tanggul sungai yang ambrol di Jalan Kembang Kuning, Kelurahan Darmo, Wonokromo, Surabaya, Jumat (28/4/2023) siang, hari ini juga langsung mulai dikebut perbaikannya.

Pasalnya, tanggul (dinding penahan sungai) di ruas Jalan Kembang Kuning, Surabaya itu sudah lama dikeluhkan warga.

Menanggapi peristiwa tersebut, Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Eko Juli mengatakan, akan segera memperbaikinya paling lambat 2-4 hari

"Untuk menangani kondisi tanggul, kami kebut pengerjaannya mulai di hari ini dan ditarget selesai 2 sampai 4 hari kedepan," kata Eko Juli kepada jatimnow.com, di lokasi kejadian Jumat (28/4/2023).

Menurut Eko, dalam perbaikan ini nanti segera dibuatkan tanggul dengan model yang berbeda. Dengan menambahkan desain miring pada tanggul, serta memberikan celah seperti saluran air.

"Nantinya, akan kita setting miring dindingnya dan akan kita tambah celah lubang air berukuran kecil, untuk mengurangi tekanan air pada dinding tanggul," jelasnya.

Baca juga:
BBWS-BS Bakal Bangun Tanggul Permanen di Sungai Plalangan Lamongan

Untuk itu, Eko menjelaskan, penyebab tanggul ambrol adalah tekanan debit air yang tidak kuat ditahan oleh dinding. Sementara aliran air sungai tersebut memang diperuntukan saluran irigasi.

"Saat hujan turun tadi, kita udah maksimalkan membuka 3 dari 5 pintu air yang berada di atas, yakni yang ada di ruas Jalan Mayjend Sungkono atau di Gunungsari," terang Eko Juli.

Baca juga:
2 Tanggul Sungai Plalangan Lamongan Jebol Berhasil Ditangani, Banjir Mulai Surut

Sehingga, lanjut Eko, evaluasi jangka panjang dari Dinas DSDABM Surabaya akan menambah jumlah pintu air dan memugar dinding di aliran sungai menjadi konsep drainase.

"Sebagai jangka panjang kedepan sungai yang sebenarnya sebagai saluran irigasi ini akan kita konversikan menjadi drainase. Selain itu juga, akan ada penambahan pintu air," pungkasnya.