Jatimnow.com - Meninggalnya Nurdiyana siswi SMPN 31 Surabaya sebagai korban pembunuhan di Benteng Bulak Banteng, Surabaya, banyak pihak merasa kehilangan, salah satunya yakni dari pihak sekolah.
Seperti yang diutarakan Guru Konseling yang sekaligus Wali Kelas Nurdiyana, Masinah Ulfa menuturkan, mendiang merupakan siswi yang aktif di dalam kelas, saat proses pembelajaran berlangsung.
"Meski kepribadiannya kalem, namun saat ada di dalam kelas Nurdiyana ini adalah siswi yang aktif, dan kami merasa kehilangan," jelasnya.
Menurut Masinah, pada hari Jumat (14/4/23) tepat di dua hari sebelum Nurdiyana dikabarkan hilang, korban masih aktif ketika di dalam kelas.
"Kalau waktu itu mendiang terlihat biasa biasa saja, bahkan masih aktif di dalam kelas seperti hari biasanya," ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Masinah, dari sahabat mendiang (Lasita dan Luluk) mengakui sudah terdapat perbedaan sikap pada Nurdiyana, jauh satu minggu sebelum dikabarkan hilang.
"Mereka bertiga bersahabat (Lasita, Luluk, dan Nurdiyana), dari kedua sahabat mendiang telah merasakan perubahan sikap di dalam diri Nurdiyana," paparnya.
Salah satunya, sebut Masinah, yaitu mulai dari Nurdiyana yang sukar nyambung ketika diajak mengobrol, dan tidak lagi suka bercanda bersama sahabatnya.
"Mereka tidak bisa menjelaskan ataukah sikap dari Nurdiyana yang sedemikian rupa itu, telah menjadi isyarat (pertanda) dari Sang Ilahi atau bagaimana," imbuhnya.
Akan tetapi, secara pribadi Masina Wali Kelas dari Nurdiyana yang menyaksikan persahabatan dari ketiga siswinya itu merasa terkesan.
Baca juga:
Siswi SMPN 31 Surabaya Dibunuh, Ibu Korban Minta Pelaku Utama Dihukum Mati
Ia (Masinah) menyoroti satu hal, terungkapnya Nurdiyana sebagai korban pembunuhan ini tidak lepas dari bantuan kedua sahabatnya itu
"Melalui keterangan - keterangan yang mereka sampaikan kepada pihak kepolisian, sehingga tabir kasus meninggalnya Nurdiyana ini terbuka, hingga ditemukaan dua orang disebut terlibat dalam kematian Nurdiyana," imbuhnya.
Bahkan, diketahuinya kalau identintis jenazah di Benteng Kedung Cowek itu sebagai sosoknya Nurdiyana, pertama dikenali melalui gelang persahabatan mereka yang masih kuat menempel di tangan jenazah.
"Dari gelang couple persahabatan mereka dan ditambah dari sandalnya Nurdiyana, mereka berdua menjawab yakin benar bahwa sosok jenazah mengering itu adalah sahabatnya," pungkas Masinah.
Kepala Sekolah SMPN 31 Surabaya, Agustina Susi Utami. (foto: Rama Indra/jatimnow.com)
Baca juga:
Ini Fakta-Fakta Dibalik Pembunuhan Siswi SMPN 31 Surabaya
Sedangkan menurut Kepala sekolah SMPN 31 Surabaya, Agustina Susi Utami bila korban dikenal sebagai siswi yang pintar dan berpenampilan sederhana.
"Dilihat dari perangainya sehari-hari Nurdiyana adalah siswi penurut dan kalem, ketika berada di sekolah maupun di rumah," terang Agustina saat ditemui jatimnow.com, Rabu (10/5/2023)
Sementara itu hal yang selalu diingat Agustina dari sosok Nurdiyana, adalah paras cantik dan senyumannya yang teduh ketika bertemu saat bertegur sapa.
"Mendiang memang cantik, berpawakan kurus dan sekalipun begitu pihaknya ini sangat ramah dan ketika bersenyum itu begitu teduh," paparnya.