Pixel Code jatimnow.com

5 Hari Ekskavasi Situs Jetis Lamongan, Ini Temuan BPK XI

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Situs Jetis Lamongan yang kini mulai dipagari usai ekskavasi penyelamatan oleh BPK XI. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Situs Jetis Lamongan yang kini mulai dipagari usai ekskavasi penyelamatan oleh BPK XI. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ekskavasi arkeologis oleh Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI pada bangunan diduga cagar budaya di Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Lamongan tak menemui kendala.

Setelah 5 hari, tim survei memaparkan hasil kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan. Nantinya, Situs Jetis tersebut akan terus ditelusuri latar belakang dan keberadaanya di tanah Lamongan.

Hasilnya, bangunan situs memiliki material balok batu putih yang ukurannya bervariasi panjang 40-45 Cm, lebar 35-30 Cm, tebal 15 Cm. Struktur tanah diketahui 2 susunan yakni lumpur dan batu karang.

"Bangunan berbentuk bujur sangkar berdimensi 12.50x12.50 meter, hal itu sesuai dari hasil ekskavasi 3 sudut bangunan yakni sisi barat daya 12 lapis, barat laut 10 lapis, dan tenggara 7 lapis, tinggi tersisa 165 cm," ungkap Ketua Tim Survei Penyelamat BPK wilayah XI Jatim, M. Ikhwan, Selasa (27/6/2023).

M. Ikhwan menilai bahwa Situs Jetis memiliki struktur material bangunan yang menyerupai Situs Pataan di Kecamatan Sambeng, Lamongan yang dikaitkan dengan zaman Kerajaan Airlangga.

"Penyusun dari batu putih, bahan batu cukup langka strukturnya sama seperti candi pataan. Sehingga layak dan berpotensi untuk dilakukan penelitian lanjutan seusai ekskavasi penyelamatan ini," bebernya.

Baca juga:
Arkeolog BPK Temukan Potongan Arca di Situs Pandegong saat Ekskavasi ke-4

Bangunan tersebut, lanjut Ikhwan, dulunya kemungkinan merupakan tempat peribadatan masyarakat sekitar abad 900-1300 Masehi.

Selain itu, lanjutnya, juga dimungkinkan ada keterkaitan dengan era janggala ataupun prasasti sanga yang memiliki 9 titik tersebar di sejumlah daerah.

"Dari temuan-temuan akan kami pelajari terutama sinkronisasi pada temuan yang sebelumnya terjadi di Lamongan. Kami akan mencari referensi apakah memiliki kaitan atau tidak," lanjutnya.

Baca juga:
Situs Adan-adan Digali Lagi untuk Wisata Edukasi Masyarakat

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi meminta agar temuan ini dipelajari lebih mendalam, utamanya letak keberadaan yang berada di tanah makam kelurahan setempat dan berada di area malan. Di sana juga terdapat makam Mbah Pendem sosok tokoh terkemuka di Lamongan.

"Semoga kedepan bisa dilakukan ekskavasi lanjutan, dalam waktu dekat akan dibatasi dibuat cungkup atau gimana agar situs temuan bisa terlindungi," ungkap Bupati.

Selain wujud bangunan, tim survei juga mengamankan bebatuan dan relief hingga fragmen keramik dan gerabah di lokasi tersebut. Bebatuan tersebut telah diserahkan dan disimpan di Disparbud Lamongan.