jatimnow.com - Sego tabokan mungkin sudah tidak asing lagi bagi warga Jawa Timur, terkhusus Sidoarjo. Nasi yang disuguhkan panas-panas dilengkapi dengan lauk lento dan tempe goreng ini disajikan dengan sambel yang pedas.
Disuguhkan secara sederhana, sehingga sering menjadi pilihan ketika lapar melanda di malam hari. Nasi tersebut bisa dijumpai di warung sego tabokan Mas Hasyim, sebuah warung yang hanya menjual nasi tersebut.
Lokasinya mudah untuk dijumpai, berada di Desa Saimbang, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Buka dari jam 20.00 hingga 04.00 WIB, atau sampai habis.
Lauk pauk sederhana yang dimaksud karena seporsi sego tabokan hanya terdiri terdiri lento, tempe goreng dan sambal. Namun, pengunjung juga bisa memesan lauk tambahan seperti telur dadar, ayam, krupuk dan lauk lainnya.
Sego tabokan khas Mas Hasyim (Foto: Haryo Agus).
Meskipun sederhana, sego tabokan disajikan secara fresh, alias disajikan saat pengunjung memesan. Ditambah lagi, harganya yang bikin kantong semakin ringan. Hanya Rp 6.000 satu porsi. Tentu berbeda jika tambah lauk pauk tentunya.
Warung satu ini sudah menghidupi tiga generasi. Warung yang masih menjadi sumber ekonomi keluarga secara turun temurun, yakni 20 tahun. "Warung ini dulu yang pertama buka mbah saya. Di samping rumah situ warungnya. Sekitar 20 tahun yang lalu, saya lupa tepatnya," ungkapnya.
Selain pengunjung lokal, warung ini juga memiliki pecinta dari luar kota. Bahkan, yang datang banyak yang memakai mobil. Dalam satu hari, ia bisa menghabiskan 30-50 kilogram beras. Yang menjadi ciri khas sego tabokan ini, yakni lauk lento dan sambel tempe.
Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
Salah satu pengunjung bernama Wahyu memberikan alasan seringnya ia menikmati sego tabokan. "Sego tabokan ini yang enak ya lentonya. Sangat pas jika dimakan dengan sambel tempenya. Apalagi harganya juga murah. Jadi aman di tanggal tua," ujaranya sambil tertawa kecil.
Lauk lento terbuat dari kacang kedelai atau warga sekitar menyebutnya kacang lento yang diuleg dengan bumbu rempah-rempah, lalu digoreng hingga kecoklatan. Sedangkan, sambel tempe terbuat dari cabai, bawang putih, bawang merah, kecap, dan pastinya tempe yang masih panas.
Sego tabokan akan terasa mantab jika disajikan ketika semuanya masih hangat. Di warung sego tabokan legendaris ini ada 2 pilihan menu sego tabokan, yakni sego tabokan biasa (hanya nasi, tempe, lento, dan sambel tempe) dan juga ada pilihan dengan tambahan sayur lodeh.
Waktu mecicipi kuliner sego tabokan ini, rasanya sungguh beragam. Rasa lento yang gurih dan renyah ditambah baluran sambel tempe dengan rasa pedas, gurih, dan ada rasa manis dari kecapnya.
Baca juga:
Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963
Sungguh kuliner ini sangat menggugah selera makan ketika sudah melihatnya. Apalagi ketika memesan porsi spesial. Sego tabokan spesial di warung legendaris ini ditambah dengan sayur lodeh dengan cita rasa khasnya. Menambah gairah makan penikmatnya.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya terkait penamaan sego tabokan ini. Namun, tidak ada yang tahu pasti sejaka kapan dan siapa yang menamakan kuliner yang satu ini. Bahkan Hasyim sang pemilik warung legendari yang sudah buka lebih dari 20 tahun pun tak mengetahui secara pasti darimana nama sego tabokan berasal.
"Saya juga kurang tau ya mas, soalnya dari mbah dulu juga namanya sudah sego tabokan" jelasnya.
Bagi warga Sidoarjo ataupun di sekitar Sidoarjo, sego tabokan bisa menjadi solusi ketika lapar sudah melanda di malam hari.