Pixel Codejatimnow.com

Novita Hardini Launching Dapur Cinta untuk Tekan Angka Stunting di Trenggalek

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Bramanta Pamungkas
Ketua TP PKK Novita Hardini bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat launching Dapur Cinta. (Foto: Prokopim Trenggalek)
Ketua TP PKK Novita Hardini bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat launching Dapur Cinta. (Foto: Prokopim Trenggalek)

jatimnow.com - Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini, melaunching 'Dapur Cinta'. Program ini mendukung pemerintah guna menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.

Program tersebut merupakan pengembangan dari program Masak Sareng Sama (SMS) Bu Novita, yang ke depannya akan hadir di setiap desa untuk menjadi sarana penyedia gizi bagi masyarakat kurang mampu.

"Kita sama-sama ingin membantu menyukseskan program-program dan visi misi Bapak Bupati Kabupaten Trenggalek untuk menurunkan angka stunting dan angka kemiskinan ekstrem yang mana separuh dari populasinya itu adalah perempuan dan anak," ujar Novita, Rabu (5/7/2023).

"Saya berharap dari apa yang disampaikan hari ini, bisa menjadi satu solusi untuk penekanan angka stunting di Kabupaten Trenggalek," tegasnya.

Baca juga:
PDIP Trenggalek Sepakat Usung Mas Ipin di Pilkada 2024

Dapur Cinta, lanjutnya, hadir dengan cara sederhana tapi solutif. Dimana setiap turun ke desa dengan dapur umumnya, program ini mengajak masyarakat memasak menu harian penuh manfaat dan mudah.

"Pos dapur umumnya ada di setiap desa. Pertama kami menyediakan resep resep. Kemudian resep yang kami sediakan akan di sebar di masing-masing dapur umum yang menjadi panduan menu-menu apa saja yang akan dibagikan kepada masyarakat," jelasnya.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Tinjau Pemulihan Cepat Banjir Bandang di Munjungan

Program ini didukung Dinas Kesehatan yang dananya bersumber dari APBD sebesar Rp4,5 - 5,5 miliar. Untuk realisasinya, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mendukung penuh dengan turut hadir di tengah masyarakat saat peluncuran."

"Makanya butuh dukungan berbagai pihak dan kerjasama dan dukungan berbagai pihak untuk bisa memberikan bantuan makanan bergizi bagi masyarakat yang berada di kemiskinan ekstrem dan lebih-lebih balita stunting. Termasuk ibu yang hamil dan juga menyusui," tutup Novita.