jatimnow.com - Para Anak Buah Kapal (ABK) KM Jaya Utama 12 yang karam di Pantai Neyama, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung kini masih berada di kantor Pelabuhan Popoh.
Mereka tidak pulang ke daerah asal dan memilih bertahan di dekat lokasi. Nantinya mereka akan mencoba memperbaiki kapal tersebut agar bisa digunakan kembali.
Kapten KM Jaya Utama 12, Wong Agu menuturkan kapal tersebut sebenarnya sedang bersandar di Teluk Popoh. Sebelumnya mereka membongkar muatan ikan di pelabuhan.
Setelah itu kapal hendak kembali melaut namun karena kondisi gelombang tinggi mereka akhirnya memilih bersandar. Cuaca buruk tersebut menyebabkan tali jangkar putus sehingga kapal terseret ke daratan dan karam.
"Posisi kapal sedang bersandar namun karena jangkar putus kapal karam," ujarnya, Sabtu (8/7/2023).
Kapal masih karam. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Baca juga:
Kecelakaan Laut Tinggi, Banyak Nelayan Prigi Trenggalek Enggan Pakai Pelampung
Satu ABK meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Korban bernama Andi Pratama, warga Kabupaten Bogor sempat tenggelam saat proses evakuasi berlangsung.
Wong Agu sempat memperingatkan korban agar tidak terlalu banyak membawa barang pribadi waktu evakuasi. Namun korban nekat membawa banyak barang. Korba sempat dilarikan ke Puskesmas setempat. Namun nyawanya tidak tertolong.
"Korban baru bekerja sebulan di kapal ini," tuturya.
Baca juga:
Kapal Hantam Karang hingga Pecah di Perairan Trenggalek, 1 Nelayan Tewas
Untuk sementara, ABK ini akan bertahan hidup di Kantor Pelabuhan Popoh. Nantinya jika kondisi cuaca sudah memungkinkan mereka mencoba untuk memperbaiki kapal yang karam ini. Beberapa barang pribadi milik ABK juga masih berada di dalam kapal.
"Airnya kita kuras dulu dan kita lihat apa masih bisa diperbaiki atau tidak," pungkasnya.