Pixel Codejatimnow.com

PPDB SDN Jalen Ponorogo 0 Siswa, Fasiltas Seragam Gratis dan Uang Transport Sia-sia

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahmad Fauzani
Kepala SDN Jalen, Dedy Ady Nugroho saat menata kursi di ruang kelas 1 (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Kepala SDN Jalen, Dedy Ady Nugroho saat menata kursi di ruang kelas 1 (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kondisi SDN Jalen Ponorogo sangat miris. Sekolah yang beralamat di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo tidak mendapatkan siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

"Sejumlah iming-iming fasilitas sudah kami sampaikan. Tetapi tetap tidak ada siswa yang mendaftar. Tahun lalu juga cuma satu,” Kepala SDN Jalen, Dedy Ady Nugroho, Senin (17/7/2023).

Dia menjelaskan bahwa guru-guru di SDN Jalen telah melakukan berbagai hal. Contohnya sudah ke rumah calon wali murid. Memberikan seragam gratis, tabungan sebesar Rp100 ribu untuk beli LKS, buku pendamping.

Guru-guru juga siap memberikan bantuan transportasi sebesar Rp150 ribu ke anak tiap bulan yang untuk sekolah di Jalen.

“Uang transportasi dan tabungan itu diambil dari uang pribadi guru-guru SDN Jalen. Tidak menganggu uang lainnya,” kata Dedy.

Namun langkah tersebut tetap tidak mempan. Buktinya tidak ada siswa yang mendaftar di SDN Jalen,

Baca juga:
4.628 Lulusan SD di Surabaya Tak Melanjutkan Sekolah, Korban Sistem Zonasi

“Saat pendaftran PPDB 2023/2024 awalnya ada yang datang untuk mendaftar. Saat itu ada 2 orang mendaftar,” terangnya.

Mereka bertanya, apakah ada siswa lainnya. Mereka mau mendaftarkan jika ada temannya misalnya 5. Kalau cuma 2 siswa, mereka tidak mau.

"Dengan berat hati saya suruh mencari sekolah lain. Kondisi ini tidak jauh berbeda saat PPDB 2022 lalu. Saat itu, SDN Jalen hanya mendapatkan 1 siswa,” urainya.

Baca juga:
DPRD Minta Pemkot Surabaya Evaluasi PPDB 2023

Dia menegaskan kondisi saat ini di SDN Jalen total 24 siswa. Rinciannya kelas 1 kosong, kelas 2 ada 1 siswa, kelas 3 ada 3 kelas, kelas 4 ada 5 siswa, kelas 5 ada 5 siswa dan kelas 6 ada 10 siswa.

Untuk tenaga pendidik, guru kelas ada 4 orang, guru mata pelajaran agama ada 1 orang dan guru pendidikan jasmani (Penjas) ada 1 orang. Total ada 6 guru.

“Keinginan dari sekolah, dengan fasilitas seperti ini, guru bersertifikasi tentunya kami tidak ingin sekolah ini ditutup karena satu-satunya sekolah yang ada di Jalen,” pungkasnya.