jatimnow.com - Perkembangan pesat pada sektor transportasi dan logistik ditindaklanjuti oleh Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan partisipasi aktif dalam Transport Logistic Southeast Asia Exhibition 2023, di Sands Expo, Singapura, pada 1-3 November 2023.
Melalui exhibisi atau pameran transportasi dan logistik terbesar skala internasional ini, Kadin Indonesia akan mempromosikan kemajuan industri transportasi dan logistik di tanah air, sekaligus menjajaki dan menjembatani peluang kemitraan internasional.
Ketua Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia, Akbar Djohan, mengatakan,
keikutsertaan dalam pameran tersebut merupakan wujud komitmen Kadin Indonesia dalam mendukung pembangunan logistik nasional yang efisien, resilien, dan berkelanjutan agar menjadi solusi rantai pasok global di masa mendatang. Demikian disampaikan melalui rilis tertulis, Kamis(20/7/2023).
“Dalam dua tahun tahun terakhir, sektor transportasi dan logistik Indonesia mengalami
kemajuan pesat dan tumbuh signifikan, seiring dengan perkembangan ekonomi digital,
termasuk e-commerce," tuturnya.
Akbar melanjutkan, ajang tersebut akan menjadi momentum untuk mempertemukan pelaku di sektor logistik Indonesia dengan pelaku usaha internasional.
"Bukan hanya untuk berbagi pengalaman dan berjejaring, tetapi juga peluang untuk bersinergi dan bersaing di pasar global,” tambahnya.
Melalui jaringan global Messe München sebagai penyelenggara, Transport Logistic Southeast Asia Exhibition 2023 menargetkan ratusan perusahaan global sebagai peserta pameran dan lima ribu pengunjung dari industri terkait, termasuk buyers berpengaruh dari berbagai belahan dunia, khususnya Asia.
Baca juga:
Inspirasi Ali Affandi untuk Pemuda: Setiap Pemimpin adalah Pencerita
Pada acara ini, Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia juga akan menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi untuk membahas isu global di bidang transportasi dan logistik.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada kuartal pertama 2023, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,93% (year-on-year), sehingga menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi.
Terkait industri logistik, Kadin Indonesia juga memproyeksikan potensi pertumbuhan di atas 6% tahun ini. Potensi ini ditunjang oleh pasar e-commerce serta normalnya aktivitas masyarakat pasca pencabutan status pandemi Covid-19.
Namun, menurut Akbar, belum meratanya infrastruktur konektivitas yang menyebabkan tingginya biaya logistik masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
Baca juga:
Khofifah Dinobatkan sebagai Inspirator Gerakan Vokasi Jawa Timur
“Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia merupakan tantangan yang sangat besar, terkait arus distribusi logistik yang dipengaruhi oleh kondisi geografis dan karakteristik lingkungan yang beragam, serta belum meratanya pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana,” tuturnya.
Lebih lanjut Akbar menjelaskan, pembenahan tata kelola logistik membutuhkan sinergi ant ar pelaku industri dan pemangku kepentingan, mulai dari pelaku rantai pasok, transportasi dan logistik, serta kementerian terkait. Sinergi dibutuhkan terutama dalam mendorong simplifikasi kerja sistem rantai pasok nasional dengan menerapkan digitalisasi layanan.
“Kadin Indonesia melalui Badan Logistik dan Rantai Pasok terus berupaya untuk berkontribusi dalam integrasi sistem logistik nasional yang terstruktur dan terdata dengan baik melalui sistem digitalisasi yang dikembangkan secara tepat,” tutup Akbar.