Pixel Codejatimnow.com

Ketua TP PKK Trenggalek Ingin Rumah Terapi Tumbuh Kembang Bisa Diakses Masyarakat

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Bramanta Pamungkas
Ketua TP PKK Trenggalek, Novita Hardini saat bermain dengan anak berkebutuhan khusus. (Foto : Prokopim Trenggalek for jatimnow.com)
Ketua TP PKK Trenggalek, Novita Hardini saat bermain dengan anak berkebutuhan khusus. (Foto : Prokopim Trenggalek for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar launching "Rumah Terapi Tumbuh Kembang" bagi penyandang disabilitas.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini berharap rumah ini bisa diakses oleh seluruh masyarakat. Dengan begitu setiap orang tua atau wali murid yang memiliki anak disabilitas tidak perlu jauh hingga ke luar Trenggalek.

Lokasi rumah terapi ini berada di salah satu ruang di Kantor Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek.

Novita mengaku sudah cukup lama memimpikan adanya rumah terapi tersebut. Layanan untuk tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus ini menyerupai yang terdapat di Surakarta.

Baca juga:
Stok Beras di Trenggalek Aman hingga Lebaran, Harga Diprediksi Stabil

"Bagaimana layanan yang ada di Surakarta yang demikian terpadunya juga bisa dilakukan di Trenggalek. Kita belajar ke Surakarta dan alhamdulillah juga mendapat support penuh dari mereka. Tidak hanya pembelajaran, atau keilmuan, tapi support itu juga berupa anggaran," ujarnya, Senin (24/07/2023).

Rencananya rumah terapi ini akan dikembangkan menjadi pusat pelayanan terpadu untuk anak berkebutuhan khusus. Layanan ini juga sesuai dengan harapan masyarakat. Layanan tersebut dapat dikembangkan di setiap desa sehingga mudah diakses oleh masyarakat.

Baca juga:
Trenggalek Borong 3 Penghargaan Dalam Jambore Perhutanan Sosial Jawa Timur tahun 2023

"Kita tahu bahwa geografis Kabupaten Trenggalek ini agak sedikit susah untuk diakses oleh teman-teman berkebutuhan khusus untuk masyarakat yang datang ke sini mungkin butuh penginapan, nanti akan kami siapkan pilihan untuk dijadikan rumah singgah bagi masyarakat yang mungkin jauh untuk bisa singgah melatih anaknya seminggu 2 kali," pungkasnya.