Pixel Codejatimnow.com

5 Sapi di Tulungagung Mati Mendadak, 1 Ekor Positif Antraks

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Bramanta Pamungkas
Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung, drh Tutus Sumaryani. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung, drh Tutus Sumaryani. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Lima ekor sapi di Kabupaten Tulungagung mati mendadak. Berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat, satu ekor sapi diketahui terserang penyakit antraks.

Meskipun begitu dinas terkait sudah melakukan upaya pencegahan sehingga penyakit tersebut tidak tersebar ke hewan lain. Sapi yang mati karena antraks juga sudah dikubur sesuai prosedur.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, drh. Tutus Sumaryani mengatakan, pada April 2023 kasus antraks kembali ditemukan di Kabupaten Tulungagung.

"Antraks di Tulungagung baru ada di tahun 2021, dan pada tahun 2022 sudah tidak ada, tetapi kembali lagi di tahun 2023 yang jumlahnya sangat sedikit," ujarnya, Selasa (25/07/2023).

Mereka mendapatkan laporan adanya kematian 5 ekor sapi mendadak di wilayah Kecamatan Pagerwojo. Tim lalu diturunkan untuk melakukan pemeriksaan. Tim kemudian mengambil sampel dari 2 sapi yang mati.

Hasilnya satu ekor sapi positif terkena antrax. Setelah temuan kasus, dinas melakukan penanganan dengan pengobatan di satu dusun sekitar lokasi temuan antraks.

Baca juga:
Sembunyikan Sapi Curian, Dua Pria di Bangkalan Ditangkap Polisi

Diketahui temuan hewan ternak mati akibat antraks itu berada di Desa Kradinan Kecamatan Pagerwojo.

"Setelah temuan itu kami melakukan pengobatan hewan ternak disekitar lokasi temuan. Serta melakukan vaksinasi antraks untuk hewan ternak di dua kecamatan rawan," terangnya.

Pihaknya memastikan jika saat ini sudah tidak lagi ada temuan kasus antraks di Kecamatan Pagerwojo maupun di Kecamatan Sendang. Mengingat lokasi rawan temuan antraks ada di 2 kecamatan tersebut.

Baca juga:
Pemkab Bojonegoro Gelar Kontes dan Pameran Ternak 2023

Saat disinggung terkait vaksinasi, Tutus menyebut jika sampai saat ini sudah sebanyak 18 ribu ternak di 2 kecamatan yang rawan sudah dilakukan vaksinasi termasuk booster.

"Kami semakin perketat lalu lintas ternak, yang mana ternak yang masuk harus disertai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH)," pungkasnya.