jatimnow.com - Ribuan guru honorer di Tulungagung dilantik sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).
Mereka mengikuti seleksi formasi P3K yang digelar pada 2022 lalu. Saat ini masih terdapat 400 guru honorer yang tersebar di sekolah tingat SD dan SMP.
Secara bertahap Pemkab akan mengangkat guru honorer tersebut sebagai P3K tahun ini. Hal ini dikarenakan tahun depan sudah tidak diperbolehkan lagi adanya guru honorer di sekolah.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, jumlah guru honorer yang diangkat pada formasi 2022 sebenarnya berjumlah 1.433 orang. Namun, karena ada beberapa guru yang meninggal dan mengundurkan diri, jumlah guru PK3 yang diangkat menjadi 1.427 orang.
"Jadi ada 6 guru P3K yang tidak menerima surat petikan pengangkatan. Disebabkan karada ada 5 guru meninggal dan 1 guru mengundurkan diri," ujarnya, Kamis (27/07).
Baca juga:
Bank Penyalur Honor Guru Ngaji di Jember Beralih, Buku Rekening Belum Tuntas
Maryoto menjelaskan, proses pengangkatan guru honorer yang belum menjadi P3K akan dilakukan secara bertahap. Para guru honorer ini diminta bersabar karena formasi P3K akan segera dibuka.
"Ada sekitar 400 guru honorer yang tersisa di Tulungagung, mereka harus bersabar karena proses pengangkatan akan dilakukan secara bertahap. Guru honorer yang baru menjadi P3K merupakan selesksi formasi guru P3K pada 2022 lalu," jelasnya.
Baca juga:
Ratusan Honorer DLH Ponorogo Tak Bisa Ikut Rekrutmen PPPK Mengadu ke DPRD
Saat disinggung soal jumlah kebutuhan guru di Tulungagung, Maryoto mengaku bahwa saat ini masih mengalami kekurangan guru. Dimana jumlah kebutuhan guru mencapai 720 orang.
"Jadi kami akan selesaikan guru honorer dulu untuk diangkat menjadi P3K. Karena tahun depan sudah tidak boleh ada honorer," pungkasnya.