Pixel Codejatimnow.com

Grebeg Tutup Suro Ponorogo di Monumen Bantarangin, Sugiri: Warisan Budaya Identitas Masyarakat

Editor : Redaksi  Reporter : Advertorial Ahmad Fauzani
Gubernur Jatim Khofifah bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat datang di Bantarangin Ponorogo. (Foto: Pemkab Ponorogo/jatimnow.com)
Gubernur Jatim Khofifah bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat datang di Bantarangin Ponorogo. (Foto: Pemkab Ponorogo/jatimnow.com)

jatimnow.com - Gelaran peringatan Bulan Suro di Kabupaten Ponorogo, ditutup dengan serangkaian acara yang berpusat di Monumen Bantarangin, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo.

Kirab Grebeg Tutup Suro Ponorogo, penanda ditutupnya acara, berhasil menarik perhatian warga. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir langsung di lokasi acara.

Khofifah menyapa warga yang telah menunggu di sepanjang rute kirab dari Monumen Bantarangin hingga Lapangan Taap dan melalui Perempatan Gerdon.

Kirab kemudian melintasi Kecamatan Kauman, perempatan Kerun Ayu, hingga Balai Desa Carat dan Balai Desa Kauman, sebelum kembali ke Monumen Bantarangin melalui perempatan Sampung.

Menurut Khofifah, proses panjang dalam pelestarian budaya ini mencerminkan karakter masyarakat dengan keberanian dan semangat bela NKRI.

“Proses ini memberikan garansi bahwa pelestarian budaya dan ekspresi dinamika masyarakat dapat terus dilestarikan dari Grebeg Suro yang penutupannya telah dilakukan sore ini," ujar Gubernur Khofifah, Selasa (15/8/2023).

Baca juga:
Tentang Malam 1 Suro, Perbedaan antara Masehi dan Kalender Jawa (1)

Gubernur Jatim Khofifah menyerahkan pusaka kepada Kelono Sewandono menandai dimulainya Kirab Grebeg Tutup Suro. (Ahmad Fauzani/jatimnow)Gubernur Jatim Khofifah menyerahkan pusaka kepada Kelono Sewandono menandai dimulainya Kirab Grebeg Tutup Suro. (Ahmad Fauzani/jatimnow)

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menjelaskan bahwa acara Suro di Ponorogo memiliki dua agenda besar. Pertama adalah Grebeg Suro yang menjadi bagian awal bulan Muharam.

“Yang kedua adalah acara tutup Suro ini. Telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari masyarakat Ponorogo,” urainya.

Baca juga:
Harap Pandemi Corona Berakhir, Paguyuban ini Gelar Jamasan Agung

Kang Giri, sapaanya, menyambut baik kehadiran Gubernur Khofifah dalam kirab Grebeg Tutup Suro, dan menegaskan bahwa acara ini tidak hanya berdampak pada pelestarian budaya dan peradaban, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian di wilayah tersebut.

 “Dengan semangat kebersamaan dan semaraknya kirab Grebeg Tutup Suro, acara ini menunjukkan pentingnya menjaga dan merayakan warisan budaya dalam mendukung pertumbuhan dan identitas masyarakat,” pungkasnya.