Pixel Codejatimnow.com

Jumlah Personel Linmas di Tulungagung Belum Memenuhi Kebutuhan Pengamanan Pemilu 2024

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Bramanta Pamungkas
Anggota Linmas di Tulungagung saat mengikuti apel gelar pasukan. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Anggota Linmas di Tulungagung saat mengikuti apel gelar pasukan. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ketersediaan anggota Linmas di Tulungagung masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pengamanan Pemilu tahun depan.

Hal ini diungkapkan oleh Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Gladi Posko Kesiapan Pengamanan Pemilu Pilkada serentak 2024. Sesuai peraturan, nantinya di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan dibantu 2 anggota Linmas untuk pengamanan.

Maryoto mengatakan, total jumlah anggota Linmas di Tulungagung mencapai 3.800 personil. Sedangkan jumlah TPS untuk Pemilu tahun depan sebanyak 3.305.

Dengan jumlah ini, idealnya anggota Linmas yang dibutuhkan sebanyak 6.610 personel.

"Ini kita masih kekurangan anggota Linmas jadi kami harapkan setiap kecamatan nantinya bisa membuka pendaftaran," ujarnya, Selasa (23/08/2023).

Banyaknya anggota Linmas yang meninggal dunia pada pelaksanaan Pemilu 2019 lalu, karena kelelahan menjadi atensi bagi Pemkab Tulungagung.

Baca juga:
JaDI Laporkan Calon DPD Kondang Kusumaning Ayu ke Bawaslu Jatim

Mereka mensyaratkan calon anggota Linmas yang hendak mendaftar harus sehat jasmani dan rohani. Hal ini karena sistem pelaksanaan Pemilu tidak mengalami perubahan sehingga dibutuhkan kondisi fisik yang sehat.

"Syaratnya sehat jasmani rohani dan mau bersedia, kemudian berkelakuan baik dan syarat pendukung lainnya," tuturnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Tulungagung, Muchamat Amarudin mengatakan, sesuai dengan aturan yang ada, nantinya ada dua personil Linmas di satu TPS.

Baca juga:
Rumor Gus Muhdlor Masuk Gerindra Jatim Mencuat, Begini Kata Sadad

Mereka akan bertugas dari awal proses pemilihan sampai proses penghitungan suara. Guna meminimalkan potensi terjadinya proses penghitungan yang berlarut-larut sampai pagi, pihaknya sudah menyiapkan beberapa langkah termasuk penggunaan aplikasi berbasis teknologi.

"Itu yang akan kita maksimalkan, aplikasi teknologi jadi tidak sampai pagi lagi, kita harapkan seperti itu," pungkasnya.