jatimnow.com - Kemenag Jatim bersama Anggota Komisi VIII DPR RI, Hasani bin Zubair (Ra Hasani) menggelar serap aspirasi untuk mengupas masalah-masalah dalam pelaksanaan teknis dan penyelenggaraan ibadah haji di Jawa Timur.
Bertempat di Hotel Aria Centra Surabaya, kegiatan ini dikemas dalam tajuk Jamarah (Jagong Masalah Haji dan Umrah).
Diskusi yang dipimpin Lia Istifhama itu, nampak dihadiri juga oleh Ketua Tim Transportasi, Perlengkapan, dan Akomodasi Haji KH. Farmadi, dan Kepala Kemenag Surabaya, Dr H Pardi.
Dalam sambutannya, Ra Hasani mengungkapkan, pihaknya telah memonitor penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Ia mengaku terkesan atas kinerja yang dilakukan tim Kemenag Jatim.
"Tahun 2023, kuota haji kembali normal seperti sebelum pandemi. Penambahan kuota ini tentunya membuat beban pelayanan haji lebih tinggi, disebabkan lebih banyak jamaah lansia. Namun Alhamdulillah diimbangi dengan pelayanan yang sangat baik dari petugas haji Kemenag," ujar Ra Hasani, Kamis (24/8/2023).
Banyaknya peserta haji lansia, menurut dia, menjadikan petugas haji melakukan perhatian khusus.
Baca juga:
Suhu Udara Arab Saudi Capai 50 Derajat, Kemenag RI Wanti-wanti Jamaah Haji
Kemenag Jatim pun ia minta untuk semakin kreatif dalam memberi sosialisasi terhadap peserta haji di tahun yang akan datang. Caranya, dengan update informasi di media sosial ataupun sumber informasi khusus peserta haji.
"Mohon kepada para calon jamaah, juga harus lebih menyiapkan diri sebelum berangkat haji, termasuk diantaranya pemahaman segala proses atau tahapan dalam berhaji. Dan diharapkan untuk penyelenggara pun, selalu update informasi terbaru dari Kerajaan Arab Saudi, agar lebih siap dan tentunya lebih baik," jelas dia.
Di tempat sama, Kepala Kemenag Surabaya Dr H Pardi menambahkan, penyelenggaraan haji 2023 ini memiliki beberapa evaluasi kecil. Seperti halnya koordinasi antara petugas haji dengan stakeholder penyedia untuk jamaah.
Baca juga:
16.692 Warga Binaan di Lapas Jatim Dapat Remisi Khusus Idul Fitri
"Ketika kemudian ada masalah dalam pendistribusian koper, yang di komplain Kemenag. Jadi ini sangat penting untuk dijadikan evaluasi, agar seluruh pihak terkait penyelenggaraan haji, juga mengimbangi pelayanan haji sepenuh hati," katanya.
"Persoalan koper juga terjadi di bandara Arab Saudi, bahwa ada beberapa yang tidak terangkat oleh petugas Bandara. Hal ini tentu menjadi perhatian yang harus selalu kita sikapi tegas. Dan terkait koper juga, mohon jamaah memastikan pembungkus kopernya, jangan sampai koper yang mereka bawa, tidak dibungkus saat diberangkatkan ke Arab Saudi," pungkasnya.