Pixel Codejatimnow.com

Siswa MTS di Blitar Tewas Diduga Dianiaya Teman

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Bramanta Pamungkas
Jenazah korban saat hendak dibawa ke RSUD Srengat. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Jenazah korban saat hendak dibawa ke RSUD Srengat. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Terlibat perkelahian di sekolah, seorang siswa MTS di Kabupaten Blitar tewas. Korban berinisial AJH (14) warga Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Hingga saat ini Polres Blitar Kota masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini. Korban diduga tewas setelah dianiaya temannya.

Penanggung jawab IGD RS Al Ittihad Srengat, Dr Denny Krisna mengatakan, korban dibawa ke rumah sakit pukul 10.30 WIB. Korban dibawa oleh guru dan sejumlah siswa dalam kondisi tidak sadarkan diri. Saat dilakukan pemeriksaan dan tindakan medis, korban diketahui sudah meninggal dunia.

"Jadi saat dibawa kondisi korban ternyata sudah meninggal dunia," ujarnya, Jumat (25/08/2023).

Pihak rumah sakit melakukan koordinasi dengan Polsek setempat terkait kondisi ini. Mereka lalu memutuskan untuk membawa korban ke RSUD Srengat guna keperluan otopsi dan mengetahui pasti penyebab kematiannya.

Baca juga:
Berawal Perkelahian, 2 Suporter Turnamen Voli di Lamongan Dikeroyok Usai Pertandingan

Dari pemeriksaan sementara, ditemukan adanya luka pada bagian belakang leher.

"Tidak ada luka lain, tapi ada luka di bagian belakang leher," terangnya.

Sementara itu, Kapolres Blitar kota AKBP Danang Setyo Pambudi membenarkan adanya kejadian ini. Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Baca juga:
Begini Pengakuan Pelaku Pembunuhan Selingkuhan Istri di Blitar

Berdasarkan hasil keterangan sejumlah saksi, korban terlibat aksi penganiayaan di sekolah dengan menggunakan tangan kosong. Pelaku sendiri sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan di UPPA Satreskrim.

"Untuk perkembangan akan disampaikan kembali dan mohon waktu karena pelaku adalah masih di bawah umur sehingga memerlukan perlakuan yang khusus," pungkasnya.