Pixel Code jatimnow.com

Ratusan Unggas Mati di Tanggulangin Sidoarjo, Terserang Virus Flu Burung?

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ahaddiini HM
ilustrasi
ilustrasi

jatimnow.com - Ratusan unggas di Dusun Sangewu, Desa Penatarsewu, Tanggulangin mendadak mati. Tentu saja hal ini membuat para peternak di dusun tersebut panik.

Kepala Desa Penatarsewu Choliq mengakui warganya yang menjadi peternak unggas panik. Agar tidak terus menyebar, bangkai-bangkai ayam itu langsung dikubur. Kandang juga telah disemprot disinfektan.

"Bangkainya kita kubur biar gak menyebar," kata Choliq, Sabtu (9/9/2023)

Choliq menambahkan, unggas yang mati dikuburkan di dalam tanah dengan lokasi yang jauh dengan kandang maupun tempat tinggal manusia.

Lokasi penguburan juga jauh dari akses keramaian manusia maupun kemungkinan adanya hewan liar lainnya. Sebelum dikubur, unggas yang mati juga disarankan untuk dilakukan disinfeksi terlebih dahulu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, dr. Eni Rustianingsih mengatakan penyebaran virus begitu cepat hanya berselang satu hari virus menyebar ke peternak lain.

Baca juga:
Ayam Mati Misterius di Banyuwangi, Dinas Pertanian: Disebabkan Virus

"Matinya ternak unggas di Penatarsewu virusnya cepat sekali. Saat ini petugas telah membagikan obat semprot untuk para peternak dan masih menunggu hasil lab terkait virus tersebut," terangnya.

Pihaknya menegaskan jika langkah antisipatif telah dilakukan, seperti penyemprotan disinfektan dan pemberian obat untuk para peternak serta melakukan uji lab terkait virus yang menyerang unggas di Tanggulangin.

"Dilakukan tindakan pengambilan swab oropharynx dan kloaka pada hewan yang telah mati maupun yang masih hidup. Sampel ini akan diperiksa lebih lanjut untuk mengkonfirmasi keberadaan virus flu burung," jelasnya.

Baca juga:
Puluhan Ayam di Banyuwangi Ditemukan Mati Tanpa Gejala Sakit

Eni melanjutkan, flu burung disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang berasal dari burung. Sebagian besar jenis virus flu burung hanya dapat menyerang dan menular pada unggas. Baik unggas liar maupun unggas peternakan seperti ayam, bebek, angsa, dan burung lainnya.

Pihak Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo terus memantau perkembangan situasi ini dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan sebagai upaya perlindungan kesehatan hewan dan manusia.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk berhati-hati dan menjaga kebersihan saat berurusan dengan unggas. Waspada jika ada gejala yang mencurigakan pada hewan peliharaan.