Pixel Codejatimnow.com

Sego Buk Hj Tuni, Masakan Khas Madura yang Eksis Sejak 1960

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Achmad Titan
Hj Tuni saat meladeni pelanggan. (Foto: Achmad Titan/jatimnow.com)
Hj Tuni saat meladeni pelanggan. (Foto: Achmad Titan/jatimnow.com)

 

jatimnow.com - Kota Malang memiliki banyak sekali sajian kuliner yang menggoyang lidah. Salah satunya, yaitu Sego (Nasi) Buk Madura Hj Tuni yang berada di Jalan Kyai Tamin, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojoen.

Meski tidak ditemui sebuah tenda terpasang, antrian pembeli nampak berderet cukup panjang. Sebab Hj Tuni menjual dagangannya secara sederhana, yaitu lesehan. Hanya beberapa kursi disediakan.

Walaupun begitu Sego Buk ini tetap menjadi favorit para pelanggannya. Buka setiap jam 6.00 WIB dan tutup sampai habis. Sering kali sekitar 2 jam dagangannya ludes. Tuni mengaku, dalam sehari ia biasa menyiapkan sekitar 25 kg beras dan sekitar 30 kg daging dan jeroan untuk disajikan.

"Saya berjualan sejak remaja dan tidak sedikitpun merubah kualitas rasanya. Saya berjualan sejak 1960, setelah dapat warisan dari ibu saya. Baik itu resep dan bagaimana cara penyajian kepada pelanggan," katanya, Minggu 17 September 2023.

Baca juga:
5 Rekomendasi Kudapan Jadul Pengantar Kenangan di Hari Lebaran, Berikut Resepnya

Pelanggan cukup merogoh kocek Rp 20 ribu untuk semua pilihan lauk yang disediakan yaitu jeroan sapi, empal, hingga ayam goreng. Yang menjadi favorit di warung ini adalah lauk empal dagingnya yang dimasak dengan empuk. Daging empal sendiri dengan mudah terlepas ketika dipotong menggunakan sendok.

Dalam sepiring Nasi Buk, tersaji nasi panas yang ditambah dengan sayur nangka muda, bumbu sambal khas Madura, lauk pilihan, kerupuk dendeng manis, dan peyek, yang lantas ditaburi serundeng gurih di atasnya.

Baca juga:
3 Hidangan Istimewa untuk Santap Bersama di Hari Lebaran

Salah satu pengunjung asal Kota Batu, Rosma mengaku sudah berlangganan Nasi Buk Hj Tuni cukup lama sekitar 6 tahunan. Hampir setiap 2 bulan sekali ia datang untuk membungkus dan menyantap bersama suaminya.

"Saya sudah langganan sejak kuliah. Sekarang sudah punya anak tetap saja sering datang ke sini minta antar suami. Nasi Buk di sini cukup berbeda dari lainnya, cita rasanya pun tak pernah berubah," tutupnya.