Pixel Code jatimnow.com

Cari Strategi Datangkan Pembeli, Mas Ipin Gelar Rapat di Pasar Pon Trenggalek

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Bramanta Pamungkas
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat menggelar rapat di Pasar Pon. (Foto: Dok Prokopim Trenggalek for jatimnow.com)
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat menggelar rapat di Pasar Pon. (Foto: Dok Prokopim Trenggalek for jatimnow.com)

jatimnow.com - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menggelar rapat di Pasar Pon Trenggalek. Rapat ini digelar untuk menindaklanjuti pedagang yang mengeluhkan sepi pembeli.

Dalam rapat tersebut juga dibahas wacana Pasar Tumpah untuk meramaikan kembali pasar ini. Sejumlah pedagang juga dilibatkan dalam rapat itu untuk menyampaikan usulannya.

Bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini berharap, instansi terkait dapat mengenali berbagai masalah yang menyebabkan pasar ini sepi serta menampung saran masukan untuk mencari jalan solusi permasalahan tersebut.

Banyak saran masukan dari berbagai pihak untuk meramaikan pasar ini, salah satunya mengenai parkir berbayar yang dinilai membuat pembeli enggan masuk pasar. Minimnya akses masuk ke pasar juga dievaluasi.

Pedagang minta ada akses keluar masuk dari segala arah seperti konsep Pasar Pon dahulu. Di luar itu, permintaan penggabungan kembali Pasar Pon dan Pasar Basah menjadi satu menjadi usulan utama untuk meramaikan kembali Pasar Pon.

Dengan terpisahnya pasar kering dan basah ini, bagi para pedagang, menjadikan pasar ini serasa tidak lengkap, ditambah banyak kios yang tutup sehingga pasar ini terlihat semakin sepi.

Baca juga:
Trenggalek Hujan Deras, Air Sungai Meluap hingga Tutup Akses Jalan ke Ponorogo

"Ini masih ikhtiar yang dalam jangka waktu pendek kita bersepakat menggelar apa yang namanya Pasar Pon Tumpah si setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu," ujar Mas Ipin, Senin (25/09/2023).

Penggabungan pasar basah dan kering bukan berarti tidak terkendala. Karena jumlah kios di pasar basah lebih dari 400 kios menjadikan penataan ulang bila kedua pasar ini nantinya digabungkan. Untuk itu sebelum menginjak kepada penggabungan dicari dulu solusi solusi terbaik. Paguyuban pedagang juga meminta waktu untuk membicarakan ini secara internal, sebelum solusi lanjut nanti diambil.

"Diskusinya harus melibatkan semua paguyuban. Karena itu nanti berkonsekuensi penataan ulang pasar," lanjut Mas Ipin.

Baca juga:
Ratusan Warga 2 Desa di Trenggalek Protes Jalan Rusak, Cabup Siap Perbaiki?

Menurut Mas Ipin, investasi di Trenggalek kini sudah meningkat sudah melampaui target. Nilai investasi tersebut hampir mencapai Rp450 miliar.

Hal ini menandakan bahwa adanya pergerakan ekonomi. Namun wajah ekonomi yang berupa pasar ini belum semua tempat, memperlihatkan kondisi yang baik, yang ramai dikunjungi warga.

"Ini yang saat ini kita coba pulihkan," pungkasnya.