Pixel Codejatimnow.com

Tersinggung Dikado Celana Dalam, Komisi D Suguhi Nasi Lauk Otak ke Kosgoro Jatim

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Anggota Komisi D Herlina, saat memberikan nasi lauk otak kepasa Kosgoro Jatim. (Foto: Herlina for jatimnow.com)
Anggota Komisi D Herlina, saat memberikan nasi lauk otak kepasa Kosgoro Jatim. (Foto: Herlina for jatimnow.com)

jatimnow.com - Komisi D DPRD Surabaya tersinggung dikado pakaian dalam wanita oleh Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Jawa Timur.

Mengabulkan permintaan mediasi dari Kosgoro Jatim, Komisi D pun menyambut kehadiran Kosgoro dengan nasi padang lauk otak.

Makanan itu diberikan oleh salah satu anggota perempuan Komisi D fraksi gabungan Demokrat-NasDem Herlina Harsono Njoto.

"Sego Padang, soale ini pas jam makan siang, orang lapar biasane rodok kurang ngotak," kata Herlina, kepada jatimnow.com, Kamis (28/9/2023).

Menurut Herlina, suguhan nasi padang lauk otak sapi mengingatkan supaya dalam berperilaku tetap memakai pikiran.

"Pakai otak, pakai mikir. Nek kurang ngotak, kalau perpilaku jangan nyinggung orang lain, dengan cara-cara yang masih mengedepankan akal sehat," tegasnya.

Terkait isu RS Surabaya Timur, Herlina meminta Pemerintah Kota Surabaya tetap harus mengoreksi. Terlebih lagi penceparan untuk mengawal anggaran Rp500 miliar untuk Rumah Sakit Gunung Anyar di Surabaya Timur itu.

Baca juga:
Ragam Keluhan Warga dalam Reses DPRD Surabaya

"Temukan kesalahan dan mari kita perbaiki. Mari kita sama-sama mengawasi dan mencermati pembangunan RS Surabaya Timur ini. Anggaran besar, program banyak dinanti masyarakat," tuturnya.

"Protes ke Komisi D sebenarnya gak pas. Seharusnya kemitraan ke Komisi C. Tapi karena anggaran ada di Dinas Kesehatan, ya mau gak mau bahas di sini," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Kosgoro Jatim Yusuf Husni mengatakan bahwa sebenarnya Komisi D jangan tersinggung. Ia menjelaskan kado tersebut bahwa sebagai wakil rakyat harus membantu juragannya atau disebut masyarakat.

Baca juga:
Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Dicurhati Penyandang Disabilitas Soal Ini

"Dianggap pelecehan perempuan. Terserah kalau saya tidak memepersoalkan itu. Artinya tidak ada responsif karena surat kita sudah tanggal 31 Agustus lalu, tapi tidak dijawab," tegasnya.

Sekretaris Kosgoro Jatim Moh Alyas menjelaskan kembali bahwa kado pakaian dalam karena itu hanya sebuah simbolik dan sudah biasa dalam pergerakan.

“Jadi jangan diartikan terlalu jauh, kan ini sebetulnya hanya kebetulan saja pimpinan komisinya seorang perempuan. Sebenarnya tujuannya ke pimpinan DPRD atau Komisi C yang gendernya laki-laki, tetapi disposisinya ke Komisi D yang anggotanya banyak kaum perempuannya,” jelasnya.