Pixel Codejatimnow.com

Bencana Kekeringan di Trenggalek Meluas, 7.845 Warga Terdampak

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat memberangkatkan tanki suplai air bersih. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat memberangkatkan tanki suplai air bersih. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Trengalek terus meluas. Saat ini krisis air bersih hampir merata di semua kecamatan. Pihak Pemkab Trenggalek menetapkan status bencana kekeringan ini tanggap siaga darurat.

Droping air bersih terus dilakukan oleh BPBD Trenggalek ke wilayah yang terdampak bencana kekeringan. Selain itu, droping air bersih juga berkolaborasi dengan pengusaha melalui CSR bantuan air bersih.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan, saat ini Pemkab Trenggalek terus melakukan droping air bersih hampir setiap hari. Langkah ini dilakukan sebagai upaya penanganan  bencana kekeringan pada jangka pendek.

"Kami juga menyiapkan skema penanganan jangka menengah. Saat ini kami sudah menyiapkan anggaran untuk membuat sumur bor dan saluran pipa air bersih di wilayah yang terdampak," ujarnya, Rabu (11/10/2023).

Arifin menjelaskan, rata-rata disetiap wilayah yang mengalami bencana kekeringan sudah memiliki sumur. Namun, karena kondisi air di permukaan tanah mengiring berdampak pada sumur warga.

"Sebenarnya masih ada air yang berada di bawah permukaan tanah. Maka air itu harus dipompa ke penampungan air," jelasnya.

Bencana kekeringan yang saat ini terjadi di Trenggalek lebih para jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan akan mulai turun pada November mendatang.

Baca juga:
Truk Tangki BPBD Ponorogo Rusak jadi Kendala Dropping Air Bersih, Waduh...

"Pada 2016 silam kita pernah mengalami bencana kekeringan parah, yang sama pada tahun ini. Maka kita harus bisa bertahan hingga November depan berharap segera turun hujan," paparnya.

Sementara itu Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi menambahkan, dari 14 kecamatan di Trenggalek, saat ini bencana kekeringan sudah melanda di 10 kecamatan. Dimana total desa yang terdampak bertambah menjadi 17 desa.

"Adapun jumlah warga yang terdampak bencana kekeringan mencapai 7.845 jiwa," imbuhnya.

Baca juga:
Datangi Pamekasan, Prabowo Resmikan 12 Titik Air

Saat ini bencana kekeringan di Trenggalek berstatus Tanggap Siaga Darurat. Disisi lain, saat ini total droping air yang telah tersalurkan mencapai 163 tangki.

"Kami terus melakukan droping air bersih kepada warga yang kesulitan mencukupi kebutuhan air bersih. Setiap hari ada 3 armada BPBD Trenggalek dan 4 armada PDAM yang mendroping air bersih," pungkasnya.