Pixel Codejatimnow.com

Damkar Ponorogo Sudarsono: Padamkan Api di SPBU hingga Ibu-ibu yang Tak Paham Tanda Bahaya

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Sudarsono, petugas Damkar Pemkab Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Sudarsono, petugas Damkar Pemkab Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

 

jatimnow.com - Sudarsono, salah satu petugas pemadam kebakaran (Damkar) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo tahu betul profesinya sangat beresiko.

Terlebih pria berusia 44 tahun ini merupakan sopir mobil Damkar. Sekali-kali juga membantu memadamkan si jago merah di Bumi Reog, bahkan di luar Kabupaten Ponorogo.

“Kalau ditanya pengalaman banyak, mas,” ujar Sudarsono berkelakar ketika membuka percakapan dengan jatimnow.com, Selasa (17/10/2023).

Dia mengaku, tugas awalnya adalah di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hingga 5 tahun lalu dipindah ke Damkar. Sebagai pegawai honorer, Sudarsono pun menerimanya.

Pengalaman tidak pernah terlupakan adalah ketika memadamkan api kebakaran SPBU Sinduro. Lantaran untuk memadamkan api memerlukan waktu berjam-jam.

“Saya sebagai sopir atau driver harus bolak-balik isi air saat itu. Api sulit dipadamkan berawal dari terbakarnya mobil isi angkutan BBM merembet ke SPBU," katanya.

Pengalaman kedua adalah saat BKO ke Kabupaten Wonogiri beberapa waktu lalu. Saat kebakaran menerjang Pasar Slogohimo.

Baca juga:
Petugas Damkar di Kediri Bertaruh Nyawa Sejak di Tugas Pertama

“Itu di jalan ya Allah mas, ada ibu-ibu ndak mau mengalah. Pas di depan mobil Damkar itu belok ke kanan. Mau nabrak,” bebernya.

Pengalaman-pengalaman seperti itu, kata dia, sangat banyak. Dia mengaku pengendara kadang tidak sadar jika mobil damkar lewat menggunakan sirine berarti ada tanda bahaya.

“Mereka (pengendara) tidak paham tanda sirine. Sering saya begitu. Padahal harus cepat sampai lokasi,” terang warga Kelurahan Keniten Ponorogo ini.

Pengalaman lain, kata dia, sepeti mengakami luka-luka sedikit banyak dialami oleh petugas Damkar. Seperti terkena paku, kejatuhan balik kayu jingga genteng.

Baca juga:
Pengabdian Tanpa Batas Petugas Damkar Tulungagung, Pertaruhkan Nyawa di Tengah Api dan Ledakan

“Tapi namanya kerja ya gini kali ya,” urainya.

Sudarsono berharap, pengabdian teman-teman Damkar dihargai. Saat ini sedikitnya 17 petugas Damkar Pemkab Ponorogo berjuang untuk mendaftar PPPK.

“Doakan saja diterima. Lowongannya memang cuma 5. Tapi setidaknya dari kami ada yang PPPK nantinya,” pungkasnya.